Jumat, 10 Februari 2023

PENGALAMAN PERKULIAHAN SEMESTER 5 ARDITA SUKMA 12001186

PENGALAMAN SEMESTER 5
Nama : Ardita Sukma
NIM : 12001186
Semester : XI Enam

Bismillahirahmannirrahim Assalamu’alaikum warahmatullah Wabarakatuh, saya Ardita Sukma mahasiswa yang akan duduk di semester lima. Di sini saya sakan menceritakan pengalaman saya di semester lalu tepatnya di semester lima, awal masuk semester lima ini sudah terbiasa dengan keadaan kuliah tatap muka (offline) tentunya dengan pra-syarat dan prokes yang wajib dipatuhi. Saya sendiri lebih menyukai perkuliahan secara offline dibandingkan online. Alasannya, karena kita menjadi mahasiswa bukan saja untuk mendapatkan ilmu, tapi lebih dari itu.
Misalnya saja relasi, pengalaman yang didapat melalui berbagai kegiatan kampus, dan banyak hal lainnya yang tidak melulu ilmu yang harus di dapat dari pelajaran di dalam kelas. Ada rasa deg-degan, tapi juga antusias, ada rasa takut kalau-kalau dosennya galak dan terlalu ketat aturan, dan banyak kekhawatiran juga kecemasan yang dirasa. Tetapi sekarang sudah biasa dengan dosennya yang tiba-tiba berubah moodnya, kadang juga Ketika kita mahasiswa sudah dikampus tetapi dosennya mendadak kasi kabar libur, pernah juga misalnya jadwal masuk pagi harus buru-buru dari rumah kemudian sampaai dikampus harus buru-buru juga naik tangga karena ruangannya dilantai lima haduhhhhh…
Kemudian, di hari perkuliahan di mulai, hal pertama yang membuat saya merasa sangat nostalgia adalah suasana kelas. Sudah lama tidak melihat Meja dan kursi yang tertata dan kemudian dipenuhi oleh kawan-kawan sesama mahasiswa. Rasanya menyenangkan bisa kembali saling jumpa dan sapa di kelas dengan kawan-kawan setelah sekian lama tidak berjumpa. Ada yang berbeda antara pejumpaan di kelas dengan perjumpaan di luar kelas. Bisa dibilang ketika di kelas, ada rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama mahasiswa dengan segala suka dan dukanya. Hal berikutnya yang membuat saya merasa nostalgia adalah saat-saat diajar dosen. Sangat berbeda suasana yang dirasakan antara diajar secara online dan offline. Bagi saya pribadi, mengikuti kuliah secara offline lebih menyenangkan dan lebih membuat saya paham dibanding kuliah online. Namun tidak jarang juga dosen meminta untuk perkuliahan secara online tetapi ya begitulaah kuliah online tidak bisa efektif sepeerti biasa, mahasiswa tidak aktif seperti biasa dan tidak semuanya niat untuk berpakaian rapi seperti layaknya kuliah pada biasanya.
Ada rasa nostalgia ketika kembali melihat dosen di depan menjelaskan, dengan spidol di tangan dan mencorat-coret papan tulis putih yang terpampang di depan kami. Atau ketika menjelaskan dengan menggunakan proyektor dan ppt yang ditampilkan di kelas Ketiga, interaksi dosen dan mahasiswa selama pembelajaran. Hal yang saya sadari perbedaannya antara kuliah offline dan online adalah dalam hal interaksi. Selama saya mengikuti perkuliahan online, yang menjadi kekurangan terbesarnya ialah dari segi interaksi. Bisa dibilang interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa sangat sedikit ketika online, terlebih dari sisi dosen sendiri tidak bisa memantau apakah mahasiswanya benar-benar mengikuti perkuliahan ataukah tidak. Beda halnya dengan mengikuti kuliah offline, interaksi antara dosen dan mahasiswa jauh lebih baik. Bahkan kalaupun ada mahasiswa yang tidak telalu menyimak perkuliahan, dosen dapat dengan mudah melihatnya dan membuat interaksi dengan mahasiswa tersebut, sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal.
Karena ini masih awal masa perkuliah, mungkin “teman yang banyak tanya” belum muncul keberadaannya. Namun, tak dapat dipungkiri, di kelas manapun itu selalu ada saja teman yang banyak tanya dengan pertanyaan yang bikin pusing. Dalam dunia akademik tentu itu hal baik, tapi bagi mahasiswa yang membuat makalah dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan baik, tentu akan terkesan tidak menyenangkan. Kelabakan, bingung, dan grogi mungkin akan dirasakan. Selama online sendiri, banyak mahasiswa yang aktif berpastisipasi dalam sebuah diskusi, tapi tentunya rasanya akan sama sekali berbeda dengan diskusi yang terjadi secara tatap muka langsung di kelas. Saya sendiri selama mengikuti kegiatan perkuliahan online merasa, bahwa diskusi yang terjadi menggunakan media online tidak seinteraktif diskusi yang terjadi ketika di kelas secara tatap muka. Maka dari itu, mungkin kehadiran “teman yang banyak tanya” akan cukup menyenangkan untuk di nanti di semester kali ini ketika perkuliahan kembali dilaksanakan secara tatap muka. 
untuk mahasiswa semester lama perkuliahan tidak sepenuhnya dilaksanakan secara offline. Semua kembali pada keputusan dosen pengajar itu sendiri. Di awal perkuliahan, kami ditawarkan, apakah memilih offline, online, atau blended. Saya sendiri lebih memilih offline. Namun, tidak dapat dipungkiri pula banyak yang menginginkan pembelajaran secara online. Pastinya ada banyak kelebihan yang didapat ketika pembelajaran secara online dilakukan. Mulai dari waktu dan tlima yang fleksibel, hemat bensin karena tidak perlu datang ke kampus, hemat uang juga karena tidak perlu keluar uang untuk cetak tugas, bisa dibarengi melakukan kegiatan lain, dan lain sebagainya. Namun, tidak dapat dipungkiri pula, belajar bukan sekadar mengetahui sesuatu atau menambah wawasan semata. Sebab, jika memang demikian, mbah Google jauh lebih pantas kita jadikan guru dibanding para pengajar di dunia akademik, karena ia jauh lebih tahu banyak hal. Tapi kan tidak! Karena guru bukan sekedar orang yang memberi kita wawasan, tapi guru adalah sebagaimana ungkapan Jawa menjabarkannya orang yang digugu lan ditiru, yaitu orang yang pantas kita ikuti dan percaya ucapannya dan kita teladani tindak tanduknya. Maka dari itu, kita datang ke kampus adalah untuk menjadi manusia yang lebih baik baik dari segi pengetahuan, moral, akhlak, sikap, dan pengalaman-pengalaman. 




TIPS KULIAH MENJADI EFEKTIF DARI SAYA
1. Tiba sesuai jadwal
Ini sangat kritis dan harus diperhatikan oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan karakter dosen masing-masing berbeda dan memiliki aturan yang banyak. Ada orang yang memaafkan penundaan dan mereka yang tidak memaafkan penundaan sama sekali. Datang tepat waktu memberi Anda penampilan yang positif dan membantu Anda merasa lebih tenang dan tidak terburu-buru.
2. Selalu Aktif Bertanya Aktif
Ini sangat signifikan dalam dunia perkuliahan online dan offline. Keaktifan bertanya atau bereaksi terhadap materi baik presentasi kelompok maupun dosen akan memberikan nilai tambah dan menjadi bahan pertimbangan dosen dalam memberikan evaluasi akhir. Menjadi tertarik pada perkuliahan memiliki efek positif, seperti meningkatkan minat pada diri sendiri, menawarkan wawasan, dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dengan baik dan benar.
3. Bangun suasana tenang dan kondusif
Jika kita sebagai siswa dapat memantau interaksi yang tidak perlu dilakukan di dalam kelas, seperti mengobrol dengan teman, bermain gadget, dan lain sebagainya, lingkungan kelas yang tenang dan kondusif dapat dibangun. Jangan tidur, menguap, melamun selama kuliah, dan tidak memperhatikan. Ini dapat memengaruhi semangat belajar kita. Ingat, bukan berarti tertidur di kelas untuk menciptakan lingkungan yang kondusif ya sobat.
KITA HARUS BISA MENYELESAIKAN MASALAH SEPERTI INI
1. Mudah Lelah dan Malas
Ketika merasa penat, saat mengerjakan tugas kuliah badan dan pikiran akan terasa mudah lelah. Selain itu, ketika ingin mengerjakan sesuatu maka akan merasa malas karena pikiran sudah kalut dan terasa banyak beban.
2. Merasa Salah Jurusan 
Banyak mahasiswa yang merasa salah jurusan ketika sudah mulai berada di pertengahan kuliah, seperti di semester III atau V. Saat mulai stress menghadapi tugas yang mulai menumpuk, mahasiswa akan sering merasa bahwa ia salah jurusan dan menyesali pilihannya untuk berkuliah di jurusan tersebut. 
3. Tidak Maksimal 
Selain menjadi merasa mudah lelah dan malas, burn out pada mahasiswa juga mengakibatkan performa dalam mengerjakan tugas atau projeknya menjadi asal-asalan dan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan lelah mental dan fisik yang sangat tinggi sehingga tidak mudah fokus dan berkonsentrasi dalam tugasnya. 
4. Mudah Sensitif 
Mahasiswa menjadi mudah sensitif ketika merasakan burn out. Terlebih jika memiliki masalah pribadi dengan teman atau keluarganya, maka akan mudah sensitif jika disinggung mengenai progress tugasnya. Hal ini umum ditemui pada mahasiswa tingkat akhir yang mulai galau memikirkan tugas akhirnya. 

CARA MENGATASI MASALAH YANG SERING TERJADI

1. Membuat Skala Prioritas
Mahasiswa memiliki tugas yang beragam, mulai dari paper hingga projek skala besar. Belum lagi, jika mahasiswa sedang aktif di organisasi, ikut kepanitiaan, bahkan bekerja lepas atau mempunyai usaha, maka tugas mahasiswa akan menjadi semakin banyak. Membuat skala prioritas salah satu cara agar terhindar dari masalah ini. Ketika dirasa pekerjaan sudah mulai menumpuk, maka mencoba menyortir dan membuat perencanaan tugas adalah cara yang efektif untuk menentukan tugas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, pekerjaan yang sifatnya tidak memiliki urgensi tinggi bisa dikerjakan belakangan atau didelegasikan. Mengingat mahasiswa yang memiliki tugas berkelompok, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dan mendelegasikan tugasnya kepada teman kerjanya. 
2. Kerjakan Sebisanya 
Salah satu masalah yang membuat mahasiswa burn out adalah ketika ia memiliki perasaan ingin menjadi perfeksionis pada setiap pekerjaan dan tugasnya. Terkadang dari masalah ini membuat mahasiswa menjadi lambat dalam mengerjakan progress tugasnya dan berujung pada tugas yang menumpuk. Dari tugas yang menumpuk ini akan membuat mahasiswa menjadi lelah pikiran. Cara untuk mengatasi hal ini adalah, mencoba untuk menjadi realisitis dan mengerjakan tugas sebisanya. Bukan berarti, kita tidak memberikan hasil yang terbaik, namun lebih kepada kerjakan apa yang ada. Tugas lebih baik dikerjakan dan selesai, daripada menunggu ingin sempurna dan berujung tidak kunjung selesai dan menjadi beban baru.

3. Melepas Emosi 
Emosi yang menumpuk di kepala juga menjadi salah satu penyebab burn out. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam melepaskan emosinya. Ada yang bercerita kepada orang terpercaya, menyanyi lagu dengan keras, hingga menulis buku harian. Apapun caranya, untuk melepas burn out sebaiknya mencoba untuk melepas emosi dengan cara masing-masing. Dengan melepas emosi, pikiran akan menjadi lebih segar dan rileks untuk mengerjakan hal baru. 
4. Mengubah Gaya Hidup 
Mahasiswa bisa mencoba hal baru dalam hidupnya untuk mengatasi masalah ini. Jika biasanya seharian hanya berpacu pada tugas, maka mahasiswa bisa mencoba kegiatan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, seperti berolahraga, menulis jurnal, atau melukis. Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin setiap hari agar menjadi jeda mahasiswa dalam mengerjakan tugas. 
5. Piknik Kecil 
Jika masa perkuliahan masih berlangsung dan belum ada waktu libur. Mahasiswa bisa melakukan piknik atau rekreasi kecil-kecilan. Rekreasi ini tidak perlu dilakukan ke luar kota dan dilakukan berhari-hari. Cukup piknik di teras rumah atau berjalan-jalan ke taman kota cukup untuk meredakan lelah pikiran akibat tugas yang menumpuk. 
6. Ambil Cuti 
Jika dirasa masalah ini sudah sangat akut dan tidak bisa dihindari, maka mengambil cuti adalah jalan terakhir. Sebelum mengambil cuti, pastikan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen dan orang tua. Saat cuti kuliah, mahasiswa bisa berlibur dan rehat sejenak dari tugas yang ada. Selain itu, ketika mengambil cuti kuliah, mahasiswa bisa mengatur ulang pola dan gaya hidup agar bisa lebih seimbang ketika sudah masuk kuliah kembali. Tetapi ingat cuti bukan lah hal yang mudah untuk mengembalikan suasana semula minus nya kita sudah terlambat dari teman-teman yang awalnya masuk Bersama dengan kita. Salah satu cara yang efektif selain masalah ekonomi hanya mencoba untuk menjalani dengan ikhlas saja, tanpa kita sadari kita sudah melewati masalah yang sangat berat tadinya.






SEDIKIT CERITA RISET DI MEMPAWAH
Kami mahasiswa semeseter lima dari kelas awal higga akhir memiliki tugas riset di berbagai daerah nah kelas kamu ini mendapatkan tlima di Mempawah taptnya di desa Antibar, kami berangkat dari kampus sekitar jam setengah tujuh sampai disana sekitar jam sebelas lewat kami lama diperjalanan karena banyak mampir di beberpa tlima persinggahan. Sesampainya kami disana, kami mendaptkan 3 kamar untuk perempuan nah saya dalam satu kamar ada delapan kalua nggak tujuh orang anak, kemudian kami masing-masing membersihkan kamar dengan gotong royong setelah itu kami beristirahat dan ada juga yang keluar untuk membeli makanan, karena makan siang hari pertama belum ditanggung, oh iya kami riset itu menguarkan uang 200.000,00 itu hanya biaya makan dan penginapan, kami disana selama kurang lebih seminggu dengan kegiatan riset kke tlima-tlima yang bersejarah bagi masyarakat mempawah, singkat cerita kami pulang sampainya kami di Pontianak kami mampir dulu di Kampus setalh itu maisng-masing dari kami pulang kerumahnya.

















SEDIKIT SAYA BERCERITA KEMBALI MENGENAI PERJUANGAN ORANG TUA DAN KEHIDUPAN SAYA

Apalagi saya memiliki orangtua yang sudah tidak lengkap lagi itu hal yang sangat berat bagi saya, banyak orang yang tidak paham bagaimana rasa beratnya Ketika orang tua sudah tidak ada salah satunya. Disini saya akan bercerita sedikit mengenai hal yang membuat saya patah semangat, saya di semester ini tidak merasakan kasih sayang seorang ayah yang menjadi peran kedua setelah ibu di dalam kehidupan saya. Setiap anak perempuan pasti memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya. Dan lelaki ini biasanya adalah ayah. Laki-laki pertama yang memelukmu erat dan memberimu kasih sayang selayaknya orangtua pada umumnya. Semakin kamu tumbuh besar, ayah juga makin protektif. Hal ini juga yang akan menghadirkan rasa patah hati ketika dia meninggalkanmu. Perasaan sedih sudah pasti akan melanda seseorang yang ditinggalkan. Apalagi kalau kematian ayah terjadi secara mendadak sehingga membuatmu tidak siap menerima kenyataan. Merupakan hal yang wajar jika kamu merasa syok. Dan jika kesedihan ini tidak segera diatasi, maka akan berkembang mejadi depresi. Meski kadang berpikir jika marah itu tidak masuk akal, tapi sayangnya hal ini juga sering dirasakan. Emosi memuncak ketika melihat keluarga lain utuh, harmonis, dan bahagia. Pada akhirnya, kamu berusaha meredakan emosimu karena tak memiliki salah apa pun terhadap keluargamu.
Tanpa kehadiran orang tua yang utuh di hidup ini jadi terasa berbeda mungkin jadi lebih terasa berat untukku hal-hal yang terjadi begitu mudah kita lakukan kini terasa lebih berat dan dari biasanya kenyataan bahwa orang tua harus lebih dulu berpulang merupakan bentuk ujian tersendiri dan itu terjadi karena sang penggenggam kehidupan yakin bahwa kita bisa melewati ujian seperti ini buat orang lain bangga di sana dengan kedewasaanmu saya masih punya tugas di kehidupan ini  masih ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus saya lakukan di kehidupan ini lanjutkan kehidupan sebaik mungkin lakukan dengan terbaik di hidup ini buat hidup hidup saya berarti dan buat orang tua saya di sana bangga kepada saya. 
Apa yang sudah hilang dari saya pasti akan ada gantinya saat orang tersayang pergi yakinlah masih akan ada orang-orang baru yang akan menyayangi kita melewati ujian ini tidak bisa disepelekan kehilangan pergi memang meninggalkan luka yang mendalam hanya saya sendiri yang paling mengerti kesedihan melanjutkan hidup saya dengan lebih baik untuk meratapi semua yang telah terjadi di tlima pernah tidak ingin melanjutkan kuliah karena pikiran kacau lemah dan sudah patah semangat untuk menjalani hidup kedepannya tanpa sosok seorang ayah tapi mau jual lagi salah satu penyemangat saya sekarang adalah ibu saya yang sangat kuat dan tangguh menutupi kesedihannya karena Ibu tidak mau melihatkan kesedihannya di depan anak-anaknya penguat yang kedua ayah saya membelikan rumah untuk saya kuliah di masa hidupnya hal itulah yang membuat saya bangkit lagi dengan semangat untuk membuat kedua orang tua Saya bangga dengan hasil saya kalau ikut dari pikiran memang benar-benar tidak kuat menjalani ini semua namun jika jika hal ini terus berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak ada selesainya. Setiap orang yang meninggal akan disertai dengan adanya orang lain yang ditinggalkan, untuk setiap orangtua yang meninggal akan ada anak-anak yang ditinggalkan. Pesan untuk anak selain saya tetap menjadi anak yang kuat ya tanpa ada kata Lelah tetaplah melangkah kamu dan aku pasti bisa.
Slima merasa jatuh di saat melakukan kuliah di semester ini, dan teman-teman saya juga merasakan perubahan pada diri saya dikarenakan biasanya saya tidak pernah mengumpulkan tugas yang wakunya sedikit lama tidak seperti biasanya atau tidak seperti semester yang lalu dimana semangat yang aslinya utuh sudah tidak utuh semulanya, tidak mudah merelakan kepergian seorang yang kita cintai untuk pergi selamanya apalagi ini adalah ayah dan saya juga anaj perempuan yang sangat manja kepada ayah saya, andaikan saya tau umur ayah saya tidak akan saya berlebihan manja karena ketika kehilangan sangatlah berat, namun saya menguatkan diri saya karena saya masih mempuyai adik yang juga butuh kasih sayang dari kedua orang tua dan dari kakak-kakak nya dan juga dia masih membutuhkan bimbingan yang baik untuk kedepannya, hal itu sudah saya pikirkan karena saya tau kehilangan orang tua di masa umur yang masih belum bis berpikir dengan dewasa itu bisa merusak mental anak yang saya takutkan terjadi kepada adik saya. Dia masih membutuh kan kasih  sayang yang tulus dan perhatian yang penuh untuk dirinya. Dan alhamdulillah sekarang dia sudah beranjak dewasa dan adek saya sekarang sedang menjalakan Pendidikan di pondok pesantren yang tidak jauh dirumah, meskipun adek say aini masih sering lah dikatakan menangsi karena rindu rumah, rindu ibuk, rindu saudaranya dan pastinya dia selalu nangis Ketika teringat sosok ayah yang sangat sering memanjakan anak bungsu yang selalu dianggap anak bayi oleh almarhum ayah. 











HARAPAN DI SEMESTER YANG AKAN DATANG
Harapan yang sangat besar di semester yang akan datang yaitu lebih mudah memahami keterangan dan bisa mendapatkan IPK yang lebih meningkat dari IPK sebelumnya, Semester baru perkuliahan biasanya pasti akan memberikan sebuah semangat baru bagi seorang mahasiswa. Mata kuliah baru akan menimbulkan rasa penasaran dan ingin segera mempelajarinya. Indeks prestasi semester sebelumnya juga akan menjadi pemacu untuk segera dapat memperbaikinya di semester selanjutnya. Semangat baru dan keinginan itu akan memunculkan harapan-harapan dan sebuah janji pada diri sendiri untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani masa kuliah dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat. Harapan tersebut mungkin juga akan berkembang menjadi pencapaian-pencapaian yang ingin dicapai di semester yang akan dijalani. Aminnnn Yarabbal ‘alaminn
1. Mengerjakan Tugas Dengan Baik
Harapan semester baru: di semester baru berjanji akan mengerjakan tugas dengan baik dan sunggung-sungguh, mencari referensi yang sesuai dan dapat dipercaya, dan jika ada yang belum jelas segera bertanya kepada dosen atau teman yang dianggap lebih bisa.
2. Memperhatikan Saat Menerima Pelajaran
Harapan di semester baru: akan memperhatikan saat dosen menjelaskan agar bisa memahami setiap materi yang diberikan dan bertanya jika ada hal-hal yang masih belum jelas. Sehingga pada saat ujian akhir semester tidak akan mengalami kesulitan.
Kenyataan: mengabaikan tugas yang batas waktu pengumpulannya masih lama dan pada akhirnya menggunakan “sistem kebut semalam” dan hasilnya tentu akan kurang memuaskan.
3. Mengatur Kegiatan Sehari-Hari
Harapan di semester baru: membuat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi agar hidup lebih teratur.
4. Peningkatan Prestasi Akademik
Hal ini pasti sudah tak asing lagi bagi mayoritas kalangan pelajar. Setiap individu tentu ingin mencapai target dalam meningkatkan prestasi akademiknya, agar hasil yang diraih bisa berbuah peningkatan. Berbagai siasat pun bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar. Atur porsi jam belajarmu secara terjadwal, kemudian manfaatkanlah waktu belajarmu seproduktif mungkin. Jagalah fokusmu pada hal yang sedang kamu pelajari itu, sehingga usahamu akan berbuah hasil yang maksimal.


5. Eksplorasi Diri Lebih Dalam
Diibaratkan gunung es dalam lautan. Masih banyak sekali potensi-potensi dalam diri tiap-tiap individu yang belum diketahui lebih dalam. Maka dari itu, dalam keslimaan baru inilah banyak di antara kalangan pelajar yang terus berusaha mengeksplorasi potensi diri mereka lebih dalam lagi. Menjadi pribadi yang berani dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru, tertantang serta berminat aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler sekolah, kamu bisa menggali potensi dirimu lebih mendetail lagi.
6. Lebih Bijaksana dalam Bersikap
Seiring naiknya tingkatan satuan pendidikan seorang pelajar, tentu setiap pelajar semakin dituntut untuk mendewasakan dirinya. Sering-seringlah mengintrospeksi dirimu sendiri, belajarlah dari kesalahan yang pernah kamu perbuat, pikirkanlah suatu hal sebelum bertindak dan mengambil keputusan, intinya sih kamu harus lebih bijaksana dalam menentukan sikap.
7. Kondisi Tubuh yang Selalu Sehat
Memiliki kesibukan belajar yang bisa disebut cukup padat tentu membuat para pelajar harus tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan segar. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah-buahan dan sayur-mayur, lalu hindarilah sejenis makanan cepat saji dan juga berpengawet. Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga yang teratur agar tubuh kita kian bugar.
8. Pola Hidup yang Lebih Terarah
Menjalani kehidupan belajar mengajar yang serba teratur dan terjadwal tentulah menjadi idaman seluruh pelajar. Karena itulah tujuannya, agar hidup menjadi lebih terarah.

ALHAMDULILLAH SEKIAN CERITA PENGALAMAN DI SEMESTER LIMA
DAN HARAPAN DI SEMESTER ENAM

Selasa, 13 September 2022

PENGALAMAN SEMESTER EMPAT ARDITA SUKMA 12001186

PENGALAMAN SEMESTER 4
Nama : Ardita Sukma
NIM : 12001186
Semester : 5

Bismillahirahmannirrahim Assalamu’alaikum warahmatullah Wabarakatuh, saya Ardita Sukma mahasiswa yang akan duduk di semester lima. Di sini saya sakan menceritakan pengalaman saya di semester lalu tepatnya di semester empat, awal masuk semester empat ini mulai adanya berita kuliah tatap muka (offline) tentunya semester ini saya merasa menjadi maba karena belum pernah kuliah seperti ini. Semester baru ini menjadi kabar kembira karena kampus telah kembali membuka perkuliahan tatap muka, tentunya dengan pra-syarat dan prokes yang wajib dipatuhi. Saya sendiri lebih menyukai perkuliahan secara offline dibandingkan online. Alasannya, karena kita menjadi mahasiswa bukan saja untuk mendapatkan ilmu, tapi lebih dari itu.
Misalnya saja relasi, pengalaman yang didapat melalui berbagai kegiatan kampus, dan banyak hal lainnya yang tidak melulu ilmu yang harus di dapat dari pelajaran di dalam kelas. Maka dari itu, dalam tulisan ini saya ingin membagikan sedikit cerita pengalaman saya mengikuti kuliah offline di hari pertama setelah sekian lama belajar secara online. Suasana Pembelajaran Di Kelas Sebelum masuk kuliah, saya dan beberapa orang teman berbincang-bincang tentang kabar bahwa kampus akan melakukan pembelajaran secara offline untuk mahasiswa semester lama. Ada rasa deg-degan, tapi juga antusias, ada rasa takut kalau-kalau dosennya galak dan terlalu ketat aturan, dan banyak kekhawatiran juga kecemasan yang dirasa.
Kemudian, di hari perkuliahan di mulai, hal pertama yang membuat saya merasa sangat nostalgia adalah suasana kelas. Ketika pertama kali memasuki kelas setelah sekian lama, rasanya saya seperti kembali menjadi seorang mahasiswa baru (MABA). Meja dan kursi yang tertata dan kemudian dipenuhi oleh kawan-kawan sesama mahasiswa. Rasanya menyenangkan bisa kembali saling jumpa dan sapa di kelas dengan kawan-kawan setelah sekian lama tidak berjumpa. Ada yang berbeda antara pejumpaan di kelas dengan perjumpaan di luar kelas. Bisa dibilang ketika di kelas, ada rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama mahasiswa dengan segala suka dan dukanya. Hal berikutnya yang membuat saya merasa nostalgia adalah saat-saat diajar dosen. Sangat berbeda suasana yang dirasakan antara diajar secara online dan offline. Bagi saya pribadi, mengikuti kuliah secara offline lebih menyenangkan dan lebih membuat saya paham dibanding kuliah online.
Ada rasa nostalgia ketika kembali melihat dosen di depan menjelaskan, dengan spidol di tangan dan mencorat-coret papan tulis putih yang terpampang di depan kami. Atau ketika menjelaskan dengan menggunakan proyektor dan ppt yang ditampilkan di kelas Ketiga, interaksi dosen dan mahasiswa selama pembelajaran. Hal yang saya sadari perbedaannya antara kuliah offline dan online adalah dalam hal interaksi. Selama saya mengikuti perkuliahan online, yang menjadi kekurangan terbesarnya ialah dari segi interaksi. Bisa dibilang interaksi yang terjadi antara dosen dan mahasiswa sangat sedikit ketika online, terlebih dari sisi dosen sendiri tidak bisa memantau apakah mahasiswanya benar-benar mengikuti perkuliahan ataukah tidak. Beda halnya dengan mengikuti kuliah offline, interaksi antara dosen dan mahasiswa jauh lebih baik. Bahkan kalaupun ada mahasiswa yang tidak telalu menyimak perkuliahan, dosen dapat dengan mudah melihatnya dan membuat interaksi dengan mahasiswa tersebut, sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal.
Karena ini masih awal masa perkuliah, mungkin “teman yang banyak tanya” belum muncul keberadaannya. Namun, tak dapat dipungkiri, di kelas manapun itu selalu ada saja teman yang banyak tanya dengan pertanyaan yang bikin pusing. Dalam dunia akademik tentu itu hal baik, tapi bagi mahasiswa yang membuat makalah dan tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan baik, tentu akan terkesan tidak menyenangkan. Kelabakan, bingung, dan grogi mungkin akan dirasakan. Selama online sendiri, banyak mahasiswa yang aktif berpastisipasi dalam sebuah diskusi, tapi tentunya rasanya akan sama sekali berbeda dengan diskusi yang terjadi secara tatap muka langsung di kelas. Saya sendiri selama mengikuti kegiatan perkuliahan online merasa, bahwa diskusi yang terjadi menggunakan media online tidak seinteraktif diskusi yang terjadi ketika di kelas secara tatap muka. Maka dari itu, mungkin kehadiran “teman yang banyak tanya” akan cukup menyenangkan untuk di nanti di semester kali ini ketika perkuliahan kembali dilaksanakan secara tatap muka. 
untuk mahasiswa semester lama perkuliahan tidak sepenuhnya dilaksanakan secara offline. Semua kembali pada keputusan dosen pengajar itu sendiri. Di awal perkuliahan, kami ditawarkan, apakah memilih offline, online, atau blended. Saya sendiri lebih memilih offline. Namun, tidak dapat dipungkiri pula banyak yang menginginkan pembelajaran secara online. Pastinya ada banyak kelebihan yang didapat ketika pembelajaran secara online dilakukan. Mulai dari waktu dan tempat yang fleksibel, hemat bensin karena tidak perlu datang ke kampus, hemat uang juga karena tidak perlu keluar uang untuk cetak tugas, bisa dibarengi melakukan kegiatan lain, dan lain sebagainya. Namun, tidak dapat dipungkiri pula, belajar bukan sekadar mengetahui sesuatu atau menambah wawasan semata. Sebab, jika memang demikian, mbah Google jauh lebih pantas kita jadikan guru dibanding para pengajar di dunia akademik, karena ia jauh lebih tahu banyak hal. Tapi kan tidak! Karena guru bukan sekedar orang yang memberi kita wawasan, tapi guru adalah sebagaimana ungkapan Jawa menjabarkannya orang yang digugu lan ditiru, yaitu orang yang pantas kita ikuti dan percaya ucapannya dan kita teladani tindak tanduknya. Maka dari itu, kita datang ke kampus adalah untuk menjadi manusia yang lebih baik baik dari segi pengetahuan, moral, akhlak, sikap, dan pengalaman-pengalaman. 



TIPS KULIAH MENJADI EFEKTIF DARI SAYA
1. Tiba sesuai jadwal
Ini sangat kritis dan harus diperhatikan oleh peserta didik. Hal ini dikarenakan karakter dosen masing-masing berbeda dan memiliki aturan yang banyak. Ada orang yang memaafkan penundaan dan mereka yang tidak memaafkan penundaan sama sekali. Datang tepat waktu memberi Anda penampilan yang positif dan membantu Anda merasa lebih tenang dan tidak terburu-buru.
2. Selalu Aktif Bertanya Aktif
Ini sangat signifikan dalam dunia perkuliahan online dan offline. Keaktifan bertanya atau bereaksi terhadap materi baik presentasi kelompok maupun dosen akan memberikan nilai tambah dan menjadi bahan pertimbangan dosen dalam memberikan evaluasi akhir. Menjadi tertarik pada perkuliahan memiliki efek positif, seperti meningkatkan minat pada diri sendiri, menawarkan wawasan, dan meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum dengan baik dan benar.
3. Bangun suasana tenang dan kondusif
Jika kita sebagai siswa dapat memantau interaksi yang tidak perlu dilakukan di dalam kelas, seperti mengobrol dengan teman, bermain gadget, dan lain sebagainya, lingkungan kelas yang tenang dan kondusif dapat dibangun. Jangan tidur, menguap, melamun selama kuliah, dan tidak memperhatikan. Ini dapat memengaruhi semangat belajar kita. Ingat, bukan berarti tertidur di kelas untuk menciptakan lingkungan yang kondusif ya sobat.
KITA HARUS BISA MENYELESAIKAN MASALAH SEPERTI INI
1. Mudah Lelah dan Malas
Ketika merasa penat, saat mengerjakan tugas kuliah badan dan pikiran akan terasa mudah lelah. Selain itu, ketika ingin mengerjakan sesuatu maka akan merasa malas karena pikiran sudah kalut dan terasa banyak beban.
2. Merasa Salah Jurusan 
Banyak mahasiswa yang merasa salah jurusan ketika sudah mulai berada di pertengahan kuliah, seperti di semester III atau V. Saat mulai stress menghadapi tugas yang mulai menumpuk, mahasiswa akan sering merasa bahwa ia salah jurusan dan menyesali pilihannya untuk berkuliah di jurusan tersebut. 
3. Tidak Maksimal 
Selain menjadi merasa mudah lelah dan malas, burn out pada mahasiswa juga mengakibatkan performa dalam mengerjakan tugas atau projeknya menjadi asal-asalan dan tidak maksimal. Hal ini dikarenakan lelah mental dan fisik yang sangat tinggi sehingga tidak mudah fokus dan berkonsentrasi dalam tugasnya. 
4. Mudah Sensitif 
Mahasiswa menjadi mudah sensitif ketika merasakan burn out. Terlebih jika memiliki masalah pribadi dengan teman atau keluarganya, maka akan mudah sensitif jika disinggung mengenai progress tugasnya. Hal ini umum ditemui pada mahasiswa tingkat akhir yang mulai galau memikirkan tugas akhirnya. 

CARA MENGATASI MASALAH YANG SERING TERJADI

1. Membuat Skala Prioritas
Mahasiswa memiliki tugas yang beragam, mulai dari paper hingga projek skala besar. Belum lagi, jika mahasiswa sedang aktif di organisasi, ikut kepanitiaan, bahkan bekerja lepas atau mempunyai usaha, maka tugas mahasiswa akan menjadi semakin banyak. Membuat skala prioritas salah satu cara agar terhindar dari masalah ini. Ketika dirasa pekerjaan sudah mulai menumpuk, maka mencoba menyortir dan membuat perencanaan tugas adalah cara yang efektif untuk menentukan tugas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Tidak hanya itu, pekerjaan yang sifatnya tidak memiliki urgensi tinggi bisa dikerjakan belakangan atau didelegasikan. Mengingat mahasiswa yang memiliki tugas berkelompok, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan dan mendelegasikan tugasnya kepada teman kerjanya. 
2. Kerjakan Sebisanya 
Salah satu masalah yang membuat mahasiswa burn out adalah ketika ia memiliki perasaan ingin menjadi perfeksionis pada setiap pekerjaan dan tugasnya. Terkadang dari masalah ini membuat mahasiswa menjadi lambat dalam mengerjakan progress tugasnya dan berujung pada tugas yang menumpuk. Dari tugas yang menumpuk ini akan membuat mahasiswa menjadi lelah pikiran. Cara untuk mengatasi hal ini adalah, mencoba untuk menjadi realisitis dan mengerjakan tugas sebisanya. Bukan berarti, kita tidak memberikan hasil yang terbaik, namun lebih kepada kerjakan apa yang ada. Tugas lebih baik dikerjakan dan selesai, daripada menunggu ingin sempurna dan berujung tidak kunjung selesai dan menjadi beban baru.
3. Melepas Emosi 
Emosi yang menumpuk di kepala juga menjadi salah satu penyebab burn out. Setiap orang punya cara yang berbeda dalam melepaskan emosinya. Ada yang bercerita kepada orang terpercaya, menyanyi lagu dengan keras, hingga menulis buku harian. Apapun caranya, untuk melepas burn out sebaiknya mencoba untuk melepas emosi dengan cara masing-masing. Dengan melepas emosi, pikiran akan menjadi lebih segar dan rileks untuk mengerjakan hal baru. 

4. Mengubah Gaya Hidup 
Mahasiswa bisa mencoba hal baru dalam hidupnya untuk mengatasi masalah ini. Jika biasanya seharian hanya berpacu pada tugas, maka mahasiswa bisa mencoba kegiatan yang belum pernah ia lakukan sebelumnya, seperti berolahraga, menulis jurnal, atau melukis. Kegiatan ini bisa dilakukan secara rutin setiap hari agar menjadi jeda mahasiswa dalam mengerjakan tugas. 
5. Piknik Kecil 
Jika masa perkuliahan masih berlangsung dan belum ada waktu libur. Mahasiswa bisa melakukan piknik atau rekreasi kecil-kecilan. Rekreasi ini tidak perlu dilakukan ke luar kota dan dilakukan berhari-hari. Cukup piknik di teras rumah atau berjalan-jalan ke taman kota cukup untuk meredakan lelah pikiran akibat tugas yang menumpuk. 
6. Ambil Cuti 
Jika dirasa masalah ini sudah sangat akut dan tidak bisa dihindari, maka mengambil cuti adalah jalan terakhir. Sebelum mengambil cuti, pastikan sudah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dosen dan orang tua. Saat cuti kuliah, mahasiswa bisa berlibur dan rehat sejenak dari tugas yang ada. Selain itu, ketika mengambil cuti kuliah, mahasiswa bisa mengatur ulang pola dan gaya hidup agar bisa lebih seimbang ketika sudah masuk kuliah kembali. Tetapi ingat cuti bukan lah hal yang mudah untuk mengembalikan suasana semula minus nya kita sudah terlambat dari teman-teman yang awalnya masuk Bersama dengan kita. Salah satu cara yang efektif selain masalah ekonomi hanya mencoba untuk menjalani dengan ikhlas saja, tanpa kita sadari kita sudah melewati masalah yang sangat berat tadinya.

SEDIKIT CERITA DI BULAN JULI DAN PESAN UNTUK KALIAN
Masih banyak lagi hal yang akan saya ceritakan, disaat bulan Juli, ibu dan saudara berangkat ke Pontianak tanpa sepengetahuan saya ketika sudah sampai dirumah, saya tidak ada dirumah karena saya mempunyai jadwal masuk kuliah pagi dan Ketika saya pulang kerumah pastinya saya kaget karena saya benar-benar tidak mengetauhinya di saat kami semua benar-benar senang Bahagia tentunya, tuhan pun memberikan peringatan kepada kami dengan cara keponakan saya, cucu ibu saya, anaknya abang saya tiba-tiba sakit kejang sebanyak dua kali, dan kami bawa pertama ke klinik kemudian siangnya masih kambuh lagi kejangnya kemudian di bawa dirumah sakit Mitra Medika Pontianak. Disana kami mebinap selama tiga hari dua malam, dan alhamdulillah saat hari ketiga sudah diperbolehkan pulang, disini kita bisa mengambil pelajaran bahwa Bahagia itu hanya sesaat, tetaplah mengingat tuhan dalam keadaan apapun. Rumah say aitu air PDAM belum masuk dan ibu saya memutuskan untuk sumur bor saja karena apa, karena jika dirumah tidak ada air segalanya susah untuk di lalukan meskipun harganya cukup mahal tetapi jika di banding membeli air 2000 lt dengan harga 75.000,00 sudah sangat mahal sekali bagi saya yang hidup jauh dari orang tua dan di situ pun tanpa ada keluarga, jadi bagi kalian yang masih dekat dengan keluarga banyak lah bersyukur, mengeluh itu wajar karena kita manusia tetapi harus sewajarnya saja. 

SEDIKIT SAYA BERCERITA KEMBALI MENGENAI PERJUANGAN ORANG TUA DAN KEHIDUPAN SAYA

Apalagi saya memiliki orangtua yang sudah tidak lengkap lagi itu hal yang sangat berat bagi saya, banyak orang yang tidak paham bagaimana rasa beratnya Ketika orang tua sudah tidak ada salah satunya. Disini saya akan bercerita sedikit mengenai hal yang membuat saya patah semangat, saya di semester ini tidak merasakan kasih sayang seorang ayah yang menjadi peran kedua setelah ibu di dalam kehidupan saya. Setiap anak perempuan pasti memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya. Dan lelaki ini biasanya adalah ayah. Laki-laki pertama yang memelukmu erat dan memberimu kasih sayang selayaknya orangtua pada umumnya. Semakin kamu tumbuh besar, ayah juga makin protektif. Hal ini juga yang akan menghadirkan rasa patah hati ketika dia meninggalkanmu. Perasaan sedih sudah pasti akan melanda seseorang yang ditinggalkan. Apalagi kalau kematian ayah terjadi secara mendadak sehingga membuatmu tidak siap menerima kenyataan. Merupakan hal yang wajar jika kamu merasa syok. Dan jika kesedihan ini tidak segera diatasi, maka akan berkembang mejadi depresi. Meski kadang berpikir jika marah itu tidak masuk akal, tapi sayangnya hal ini juga sering dirasakan. Emosi memuncak ketika melihat keluarga lain utuh, harmonis, dan bahagia. Pada akhirnya, kamu berusaha meredakan emosimu karena tak memiliki salah apa pun terhadap keluargamu.
Tanpa kehadiran orang tua yang utuh di hidup ini jadi terasa berbeda mungkin jadi lebih terasa berat untukku hal-hal yang terjadi begitu mudah kita lakukan kini terasa lebih berat dan dari biasanya kenyataan bahwa orang tua harus lebih dulu berpulang merupakan bentuk ujian tersendiri dan itu terjadi karena sang penggenggam kehidupan yakin bahwa kita bisa melewati ujian seperti ini buat orang lain bangga di sana dengan kedewasaanmu saya masih punya tugas di kehidupan ini  masih ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus saya lakukan di kehidupan ini lanjutkan kehidupan sebaik mungkin lakukan dengan terbaik di hidup ini buat hidup hidup saya berarti dan buat orang tua saya di sana bangga kepada saya. 
Apa yang sudah hilang dari saya pasti akan ada gantinya saat orang tersayang pergi yakinlah masih akan ada orang-orang baru yang akan menyayangi kita melewati ujian ini tidak bisa disepelekan kehilangan pergi memang meninggalkan luka yang mendalam hanya saya sendiri yang paling mengerti kesedihan melanjutkan hidup saya dengan lebih baik untuk meratapi semua yang telah terjadi di tempat pernah tidak ingin melanjutkan kuliah karena pikiran kacau lemah dan sudah patah semangat untuk menjalani hidup kedepannya tanpa sosok seorang ayah tapi mau jual lagi salah satu penyemangat saya sekarang adalah ibu saya yang sangat kuat dan tangguh menutupi kesedihannya karena Ibu tidak mau melihatkan kesedihannya di depan anak-anaknya penguat yang kedua ayah saya membelikan rumah untuk saya kuliah di masa hidupnya hal itulah yang membuat saya bangkit lagi dengan semangat untuk membuat kedua orang tua Saya bangga dengan hasil saya kalau ikut dari pikiran memang benar-benar tidak kuat menjalani ini semua namun jika jika hal ini terus berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak ada selesainya. Setiap orang yang meninggal akan disertai dengan adanya orang lain yang ditinggalkan, untuk setiap orangtua yang meninggal akan ada anak-anak yang ditinggalkan. Pesan untuk anak selain saya tetap menjadi anak yang kuat ya tanpa ada kata Lelah tetaplah melangkah kamu dan aku pasti bisa.
Sempat merasa jatuh di saat melakukan kuliah di semester ini, dan teman-teman saya juga merasakan perubahan pada diri saya dikarenakan biasanya saya tidak pernah mengumpulkan tugas yang wakunya sedikit lama tidak seperti biasanya atau tidak seperti semester yang lalu dimana semangat yang aslinya utuh sudah tidak utuh semulanya, tidak mudah merelakan kepergian seorang yang kita cintai untuk pergi selamanya apalagi ini adalah ayah dan saya juga anaj perempuan yang sangat manja kepada ayah saya, andaikan saya tau umur ayah saya tidak akan saya berlebihan manja karena ketika kehilangan sangatlah berat, namun saya menguatkan diri saya karena saya masih mempuyai adik yang juga butuh kasih sayang dari kedua orang tua dan dari kakak-kakak nya dan juga dia masih membutuhkan bimbingan yang baik untuk kedepannya, hal itu sudah saya pikirkan karena saya tau kehilangan orang tua di masa umur yang masih belum bis berpikir dengan dewasa itu bisa merusak mental anak yang saya takutkan terjadi kepada adik saya. Dia masih membutuh kan kasih  sayang yang tulus dan perhatian yang penuh untuk dirinya. Dan alhamdulillah sekarang dia sudah beranjak dewasa dan adek saya sekarang sedang menjalakan Pendidikan di pondok pesantren yang tidak jauh dirumah, meskipun adek say aini masih sering lah dikatakan menangsi karena rindu rumah, rindu ibuk, rindu saudaranya dan pastinya dia selalu nangis Ketika teringat sosok ayahnya yang sangat sering memanjakan anak bungsu yang selalu dianggap anak bayi oleh almarhum ayahnya. 




HARAPAN DI SEMESTER YANG AKAN DATANG
Harapan yang sangat besar di semester yang akan datang yaitu lebih mudah memahami keterangan dan bisa mendapatkan IPK yag lebih meningkat dari IPK sebelumnya, Semester baru perkuliahan biasanya pasti akan memberikan sebuah semangat baru bagi seorang mahasiswa. Mata kuliah baru akan menimbulkan rasa penasaran dan ingin segera mempelajarinya. Indeks prestasi semester sebelumnya juga akan menjadi pemacu untuk segera dapat memperbaikinya di semester selanjutnya. Semangat baru dan keinginan itu akan memunculkan harapan-harapan dan sebuah janji pada diri sendiri untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani masa kuliah dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat. Harapan tersebut mungkin juga akan berkembang menjadi pencapaian-pencapaian yang ingin dicapai di semester yang akan dijalani. Aminnnn Yarabbal ‘alaminn
1. Mengerjakan Tugas Dengan Baik
Harapan semester baru: di semester baru berjanji akan mengerjakan tugas dengan baik dan sunggung-sungguh, mencari referensi yang sesuai dan dapat dipercaya, dan jika ada yang belum jelas segera bertanya kepada dosen atau teman yang dianggap lebih bisa.
2. Memperhatikan Saat Menerima Pelajaran
Harapan di semester baru: akan memperhatikan saat dosen menjelaskan agar bisa memahami setiap materi yang diberikan dan bertanya jika ada hal-hal yang masih belum jelas. Sehingga pada saat ujian akhir semester tidak akan mengalami kesulitan.
Kenyataan: mengabaikan tugas yang batas waktu pengumpulannya masih lama dan pada akhirnya menggunakan “sistem kebut semalam” dan hasilnya tentu akan kurang memuaskan.
3. Mengatur Kegiatan Sehari-Hari
Harapan di semester baru: membuat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi agar hidup lebih teratur.
4. Peningkatan Prestasi Akademik
Hal ini pasti sudah tak asing lagi bagi mayoritas kalangan pelajar. Setiap individu tentu ingin mencapai target dalam meningkatkan prestasi akademiknya, agar hasil yang diraih bisa berbuah peningkatan. Berbagai siasat pun bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar. Atur porsi jam belajarmu secara terjadwal, kemudian manfaatkanlah waktu belajarmu seproduktif mungkin. Jagalah fokusmu pada hal yang sedang kamu pelajari itu, sehingga usahamu akan berbuah hasil yang maksimal.


5. Eksplorasi Diri Lebih Dalam
Diibaratkan gunung es dalam lautan. Masih banyak sekali potensi-potensi dalam diri tiap-tiap individu yang belum diketahui lebih dalam. Maka dari itu, dalam kesempatan baru inilah banyak di antara kalangan pelajar yang terus berusaha mengeksplorasi potensi diri mereka lebih dalam lagi. Menjadi pribadi yang berani dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru, tertantang serta berminat aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler sekolah, kamu bisa menggali potensi dirimu lebih mendetail lagi.
6. Lebih Bijaksana dalam Bersikap
Seiring naiknya tingkatan satuan pendidikan seorang pelajar, tentu setiap pelajar semakin dituntut untuk mendewasakan dirinya. Sering-seringlah mengintrospeksi dirimu sendiri, belajarlah dari kesalahan yang pernah kamu perbuat, pikirkanlah suatu hal sebelum bertindak dan mengambil keputusan, intinya sih kamu harus lebih bijaksana dalam menentukan sikap.
7. Kondisi Tubuh yang Selalu Sehat
Memiliki kesibukan belajar yang bisa disebut cukup padat tentu membuat para pelajar harus tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan segar. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan  mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah-buahan dan sayur-mayur, lalu hindarilah sejenis makanan cepat saji dan juga berpengawet. Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga yang teratur agar tubuh kita kian bugar.
8. Pola Hidup yang Lebih Terarah
Menjalani kehidupan belajar mengajar yang serba teratur dan terjadwal tentulah menjadi idaman seluruh pelajar. Karena itulah tujuannya, agar hidup menjadi lebih terarah.

ALHAMDULILLAH SEKIAN CERITA PENGALAMAN DI SEMESTER EMPAT
DAN HARAPAN DI SEMESTER LIMA

Jumat, 15 Juli 2022

Tidak ada kesuksesan dengan kemudahan

Bismillahirrahmanirrahim 
Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh

 Saya Ardita Sukma sebagai penulis Blogger, disini saya akan sedikit menjelaskan dan menceritakan diri saya dan menjelaskan bagaimana semestinya.
 Sesuai dengan judul di atas bahwasanya kita sebagai manusia biasa yang semestinya berjuang bersungguh-sungguh untuk mencapai apa yang menjadi cita-cita dalam diri kita sendiri. Dalam pendidikan, saya pernah merantau dari Sukadana Kalimantan barat ke Sidoarjo Jawa timur disana saya menjadi santri selama 6 tahun di pondok pesantren As-Syafi'iyah saat saya menjadi santri disana pernah di jenguk hanya 1 kali selama saya di pondok tersebut sudah menjadi santri 3 tahun dan itu tidak mudah cobaannya, ketika hari Ahad dimana seluruh santri itu boleh di jenguk orang tuanya tetapi tidak dengan saya yang berstatus ANAK RANTAU tetapi hal itu tidak membuat saya goyah mempunyai harapan bisa menjadi santri selama 6 tahun.
 Hari pertama kedua sampai 1 Minggu memang tidak mudah bagi saya untuk menguatkan diri sendiri, karena saya belum terbiasa jauh dari kedua orang tua, belum terbiasa dengan fasilitas seadanya, makan apa adanya, tetapi disitulah saya mengambil hikmah dari keputusan kedua orang tua saya untuk mendaftarkan saya di pondok pesantren yang cukup jauh. Dari situ saya bisa belajar betapa berharganya waktu, betapa berharganya kedua orang tua, dan betapa berharganya ilmu dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat.
 Cukup sekian cerita singkat dan pelajaran dari saya, saya akhiri wabillahi Taufiq walhidayah wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Minggu, 13 Maret 2022

PENGALAMAN PERKULIAHAN SEMESTER 3

Nama: Ardita Sukma
NIM: 12001186
Semester: 4 
PENGALAMAN PERKULIAHAN SEMESTER 3

Pengalaman perkuliahan di semester yang lalu, sangat banyak hal yang dirasakan dari hal yang membahagiakan maupun hal yang sangat menyedihkan, yang bisa membuat saya sangat lemah melanjutkan lembaran hidup yang akan. Di sini saya akan menuliskan pengalaman saya dari awal perkuliahan semester lalu sampai akhir.
Awal pertama kali saya masuk di semester tiga saya mempunyai target bahwa saya harus bisa lebih semangat dari semester yang lalu dan mendapatkan IPK lebih tinggi dari semester sebelumya, jadi dengan semangatnya saya mengerjakan tugas tidak peduli waktu yang terpenting adalah mengumpulkan tugas di waktu yang awal dan jauh dari deadline. Tanpa perubahan semangat saya tidak pernah berkurang dan tetap melakukan kewajiban saya sebagai anak yaitu membantu keseharian orang tua dirumah, dan orang tua saya inilah penyemangat utama bagi saya dalam melakukan hal apapun. 
Ada dua dampak saat perkuliahan dimasa pandemi saat ini, yang pertama posisi Negative dan Positif selama pandemi ini masih ada kecil kemungkinan untuk kuliah tatap muka semua serba online oleh karna itu saya bisa memiliki waktu bersama orang tua dengan puas dan selalu di berikan arahan dan motivasi. Saya berharap cara pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi ini bisa dipahami semua pihak, karena tidak semua tempat daerah kami ini memiliki jaringan yang bagus dan 4G banyak teman saya ketika melakukan Google Meet, zoom dan cara pengumpulan tugasnya yang bermasalah dikarenakan jaringan yang tidak memadai. Apalagi angkatan 2020 yang hanya merasakan beberapa kali pertemuan kuliah tatap muka dan sampai sekarang pun masih belum ada informasi untuk melaksanakan perkuliahan offline. Salah satu bentuk respon pemerintah Indonesia terhadap dampak wabah Coronavirus (COVID-19) terhadap dunia pendidikan adalah dengan mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini seiring dengan ditutupnya sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya untuk mencegah menyebaran Coronavirus di Indonesia. Terkait pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun, sekarang wabah ini sudah mereda dengan harapan bisa melaksanakan perkuliahan dengan tatap muka seperti hal sewajarnya.

SUKA DAN DUKA 
Keluhan Saat Melakukan Kuliah Online
1. Kondisi Internet yang Berbeda-beda
Kendala ini pasti sering banget kita rasakan saat sedang kuliah online. Kondisi internet di tiap daerah pastinya berbeda-beda. Untuk kita yang tinggal di daerah perkotaan mungkin tidak terlalu masalah dengan hal ini, tapi untuk kita yang tinggal di daerah yang masih minim akses internet pasti kendala ini mengganggu banget.
2. Kuliah Tidak Kondusif
Penggunaan berbagai macam aplikasi untuk kuliah online memang awalnya buat kita bingung sendiri. Tidak jarang juga, dosennya sendiri ikutan bingung dengan pengoperasian aplikasi tersebut. Ditambah dengan kondisi rumah setiap mahasiswa pasti berbeda-beda yang menyebabkan suasana perkuliahan menjadi tidak kondusif.
3. Tugas Lebih Banyak Daripada Kuliah Biasa
Akibat sulit dan kurang mengertinya pengoperasian medianya, banyak dosen yang mengganti kuliahnya dengan memberikan mahasiswanya banyak tugas. Akibatnya jumlah tugas kuliahmu menumpuk dan tidak sebanding dengan pelaksanaan kuliahnya.
4. Perangkat yang Tidak Memadai
Perlu banget untuk diketahui kalau kondisi sosial ekonomi setiap mahasiswa pastinya berbeda-beda. Tidak semua mahasiswa mampu untuk membeli perangkat komputer atau laptop. Tidak semua perangkat juga mampu digunakan untuk menginstall aplikasi seperti Zoom atau Webex yang membutuhkan memori yang besar. Akibatnya, perkuliahan menggunakan media tersebut sulit untuk dilaksanakan.
5. Beberapa Dosen Tidak Kasih Feedback
Karena sulitnya proses komunikasi saat kuliah online, banyaknya tugas yang diberikan dosen tanpa adanya feedback. Hal ini seakan cuma formalitas semata bagi sebagian dosen, memberikan tugas, dikumpulkan, setelah itu diberikan tugas lagi tanpa adanya penjelasan mengenai tugas tersebut. Mahasiswa pun dianggap seakan-akan udah mengerti dan menguasai semua materinya.
Di sisi lain, kuliah secara online sebenernya punya banyak manfaat untuk kita sebagai mahasiswa maupun untuk dosen sebagai penyelenggara perkuliahan.

MANFAAT KULIAH ONLINE
1. Bisa Belajar Teknologi
Mungkin media kuliah menggunakan Whatsapp udah sering kita lakukan bukan cuma saat social distancing. Tapi, lain halnya dengan aplikasi seperti Zoom, atau Google Classroom yang masih jarang digunakan karena masih mengandalkan pertemuan tatap muka. Dengan adanya kuliah online ini, baik dosen atau kita sebagai mahasiswa sama-sama belajar untuk menggunakan teknologi tersebut supaya kuliah online-mu berjalan dengan maksimal tanpa kendala.
2. Bisa Melaksanakan Kapan Pun Dan Di Mana Pun
Kuliah online bisa kita lakukan kapan pun dan di mana pun. Kita bisa melakukan kuliah online di tempat tidur, di depan rumah, atau di mana pun tempatnya. Waktu perkuliahannya pun fleksibel sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan dosennya. Tapi, kita tetap harus ingat akan kesopanan terhadap dosen dan teman-teman.
3. Tidak Perlu Berdandan Tetap Dengan Berpaikan Sopan
Biasanya kalau kita hendak pergi kuliah seperti biasanya kita akan sibuk dengan baju apa yang akan kita pakai, dan juga sibuk berdandan. Tapi, saat kuliah online kita tidak perlu melakukan hal tersebut, karena saat kuliah online orang-orang tidak akan menyadari kita udah mandi atau belum, juga apakah kita udah dandan atau belum.
4. Hemat
Untuk kita yang melakukan kuliah online menggunakan kuota pulsa, hemat adalah kebohongan besar karena pengeluaranmu untuk membeli pulsa jadi besar dari biasanya. Tapi, bila kita menghitung dari aspek yang lain sesungguhnya disitu letak hematnya. Saat kuliah biasa pasti kita memerlukan biaya untuk transportasi, makan siang, dan hal-hal tidak terduga lainnya. Dengan adanya kuliah online, kita cuma perlu mengeluarkan biaya untuk beli kuota aja, tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan uang makan karena untuk makan kita bisa ambil sendiri di dapur rumah kita sendiri.




APLIKASI YANG SERING DIGUNAKAN
1. Whatsapp
Aplikasi pesan instan yang satu ini udah cukup populer di semua kalangan. Tidak cuma kalangan pekerja aja, Whatsapp juga cukup penting dalam sistem komunikasi perkuliahan mahasiswa saat melakukan kuliah secara online. Dengan aplikasi Whatsapp, kita bisa berkoordinasi dengan teman kuliahmu untuk berkirim pesan teks, foto, atau melakukan video call hingga empat orang sekaligus secara bersamaan. Kita juga bisa manfaatkan aplikasi ini untuk berkoordinasi juga dengan dosen-dosenmu.
2. Slack
Slack mempunyai fungsi yang mirip-mirip dengan Whatsapp, perbedaannya Slack memiliki fitur yang lebih kompleks dan lengkap. Tidak cuma memiliki fitur video call aja, Slack juga memiliki fitur lain seperti berbagi file, melakukan pengiriman pesan, melihat proses kinerja dalam menjalankan suatu proyek, dan lain-lain. Slack juga didesain untuk mengakomodir kebutuhan komunikasi di dalam suatu manajemen. Semua fitur Slack ini bisa membantu kita saat melakukan kuliah di rumah, kita tidak harus bertatap muka dengan dosen atau teman-temanmu.
3. Google Hangouts Meet
Google Meeting merupakan bagian dari fitur Google Hangouts yang bisa memberikan fasilitas video conference hingga 250 peserta secara live. Aplikasi ini bisa membantu kita saat sedang melakukan kuliah secara online.
4. Google Classroom
Google Classroom adalah suatu aplikasi dari Google untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Banyak mahasiswa dan dosen menggunakan aplikasi ini saat mereka mengadakan kuliah secara online.






TIPS KULIAH ONLINE EFEKTIF
1. Carilah Tempat yang Nyaman
Namanya juga kuliah di rumah, pasti ada aja kendala yang kita alami saat melakukannya. Mulai dari tiba-tiba ibumu memanggil, suara kendaraan atau suara berisik dari luar rumah, sampai hal-hal lain yang bisa mengganggu kuliahmu yang akhirnya kita tidak bisa berkonsentrasi. Maka dari itu, carilah tempat yang nyaman di rumahmu agar memudahkan kita untuk berkonsentrasi saat sedang kuliah.
2. Perhatikan Materi Kuliah Dengan Baik 
Kuliah di rumah bukan berarti juga kita bisa seenaknya sendiri dalam perkuliahan. Baik kuliah biasa ataupun kuliah secara online di rumah, kita harus perhatikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosenmu. Tidak cuma itu, kita juga harus fokus pada perkuliahannya agar kuliah secara. online-mu berjalan efektif.
3. Catat Poin Penting Dari Materi Perkuliahan
Tidak cuma memperhatikan aja, kita juga harus mencatat poin-poin penting dari materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosenmu. Meskipun kita kuliah di rumah, usahakan untuk tetap aktif dalam kuliah secara online dan aktif bertanya untuk materi yang tidak kita mengerti.
4. Buat Reminder Jadwal Kuliah
Kuliah di rumah bukan berarti kita bisa bermalas-malasan dan lupa akan kewajibanmu sebagai mahasiswa, ya! Kita harus mengingat dan mencatat jadwal kuliah secara online yang udah disepakati oleh dosenmu. Biasanya, setiap perkuliahan online dosen akan mewajibkan mahasiswanya untuk absensi agar bisa dilihat kehadiranmu dalam perkuliahannya. Jadi, jangan menganggapnya sepele, kalau kita menyepelekannya bisa-bisa kita akan dapat teguran atau dianggap tidak hadir oleh dosenmu.
5. Disiplin Waktu Dalam Mengumpulkan Tugas
Selain kita harus mengecek jadwal kuliah secara online-mu, kita juga harus mencatat jadwal pengumpulan tugas yang diberikan oleh dosenmu. Biasanya, saat kita melakukan kuliah secara online, kita harus tepat waktu dalam mengumpulkan tugas tersebut. Tidak ada toleransi saat kita telat mengumpulkan tugas, karena semuanya tercatat secara online.
Masyarakat melakukan berbagai aktivitas secara online dan menghindari berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan. Hingga saat ini, pemerintah masih terus menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing dan juga himbauan untuk di rumah saja serta menerapkan protokol kesehatan yang baik saat beraktivitas di dalam ataupun diluar rumah. Hal tersebut tentu saja membuat beberapa kegiatan harus dilakukan dari rumah salah satunya yaitu kegiatan perkuliahan. Sudah banyak kampus yang menerapkan metode kuliah jarak jauh (kuliah online) karena metode ini merupakan salah satu cara yang efektif agar kegiatan perkuliahan dapat terus berlanjut. Beberapa aplikasi yang biasa digunakan untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan online Dalam berlangsungnya kuliah online, tentu saja banyak pengalaman yang berkesan baik suka maupun duka. Karena sebelum adanya pandemi Covid-19, perkuliahan biasa diadakan secara tatap muka dan tiba tiba harus dilakukan secara online. 
Pengalaman yang pertama yaitu saat kondisi jaringan internet bermasalah. Kondisi jaringan internet yang berbeda-beda di setiap daerah sangat mempengaruhi berlangsungnya perkuliahan. Untuk mahasiswa yang tinggal di daerah perkotaan tentu tidak akan terlalu bermasalah dengan jaringan internet, namun untuk mahasiswa yang tinggal di daerah pedesaan terkadang cukup kesulitan untuk menemukan jaringan yang bagus sehingga membuat kuliah online terganggu. Selanjutnya yaitu kuliah online ini dapat dilakukan dimana pun kita ingin. Tidak seperti saat kuliah offline atau tatap muka yang mengharuskan mahasiswa hadir di dalam kelas, kuliah online dapat dilakukan mahasiswa dimana saja baik di dalam ataupun di luar rumah. Karena tempat yang cukup nyaman dan tenang dapat membuat perkuliahan berjalan dengan lebih maksimal. Saat kuliah online berlangsung, tidak jarang dosen atau pengisi materi meminta mahasiswa untuk menyalakan kamera pada gadget yang digunakan saat perkuliahan berlangsung. Namun pada kenyataannya, pasti ada beberapa mahasiswa yang tetap saja tidak mau menyalakan kamera dengan alasan kamera laptop atau gadget yang digunakan sedang bermasalah. Dan yang terakhir yaitu kuliah online dapat melatih dan mengasah kreativitas mahasiswa. Tidak jarang mahasiswa diberi tugas dimana tugas tersebut sangat memerlukan kreativitas contohnya seperti saat diberi tugas untuk membuat video dengan jangka waktu yang sudah ditentukan oleh dosen. Dalam pembuatan dan produksi video tersebut, tentu saja sangat diperlukan ide-ide yang bagus dan kreativitas agar video yang telah dibuat dapat terlihat menarik dan hasilnya maksimal sehingga enak untuk dilihat. Kondisi saat ini yang semakin mengkhawatirkan membuat kampus membuat langkah besar dengan memperpanjang. 
Banyak keluhan dari teman-teman saya mengenai perkulihan daring ini, Mulai adanya kebosanan dengan sistem ini, banyaknya tugas yang diberikan dosen, dan adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang menurut mereka sangat membantu dalam memahami ilmu secara efektif. Tambahnya, yang lebih membingungkan lagi, kadang-kadang tugas diberikan sudah melebihi kapasitas. “Belum siap tugas yang satu, saya sudah mendapatkan tugas yang lain, itu belum lagi tugas saya di rumah. Di rumah saya harus disiplin membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan orang tua di rumah,” tandasnya. PANDEMI Corona telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara online, karena adanya larangan keluar rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus yang telah menelan banyak korban. Konsep pendidikan juga berubah, tadinya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial. Dalam beberapa diskusi, banyak pemerhati pendidikan menyebutkan kuliah daring memang tidak efektif, selain membutuhkan biaya banyak bagi mahasiswa. Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang menghentikan kuliah tatap muka sementara waktu, pil pahit ini harus ditelan bersama. Tak hanya bagi mahasiswa, dosen pun tidak punya banyak pilihan. Tentu saja terdapat perbedaan antara kuliah langsung dengan daring, dimana kuliah langsung jauh lebih terkondisikan situasinya karena berada di ruangan yang sama, namun kuliah daring saya rasa juga cukup efektif untuk melakukan proses perkuliahan mengingat situasi yang dihadapi saat ini. 

PENGALAMAN SEMESTER 3 AKHIR 
Disini saya akan bercerita sedikit mengenai hal yang membuat saya patah semangat, saya di semester ini tidak merasakan kasih sayang seorang ayah yang menjadi peran kedua setelah ibu di dalam kehidupan saya. Setiap anak perempuan pasti memiliki sosok lelaki pertama yang dicintainya. Dan lelaki ini biasanya adalah ayah. Laki-laki pertama yang memelukmu erat dan memberimu kasih sayang selayaknya orangtua pada umumnya. Semakin kamu tumbuh besar, ayah juga makin protektif. Hal ini juga yang akan menghadirkan rasa patah hati ketika dia meninggalkanmu. Perasaan sedih sudah pasti akan melanda seseorang yang ditinggalkan. Apalagi kalau kematian ayah terjadi secara mendadak sehingga membuatmu tidak siap menerima kenyataan. Merupakan hal yang wajar jika kamu merasa syok. Dan jika kesedihan ini tidak segera diatasi, maka akan berkembang mejadi depresi. Meski kadang berpikir jika marah itu tidak masuk akal, tapi sayangnya hal ini juga sering dirasakan. Emosi memuncak ketika melihat keluarga lain utuh, harmonis, dan bahagia. Pada akhirnya, kamu berusaha meredakan emosimu karena tak memiliki salah apa pun terhadap keluargamu. 
Tanpa kehadiran orang tua yang utuh di hidup ini jadi terasa berbeda mungkin jadi lebih terasa berat untukku hal-hal yang terjadi begitu mudah kita lakukan kini terasa lebih berat dan dari biasanya kenyataan bahwa orang tua harus lebih dulu berpulang merupakan bentuk ujian tersendiri dan itu terjadi karena sang penggenggam kehidupan yakin bahwa kita bisa melewati ujian seperti ini buat orang lain bangga di sana dengan kedewasaanmu saya masih punya tugas di kehidupan ini masih ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus saya lakukan di kehidupan ini lanjutkan kehidupan sebaik mungkin lakukan dengan terbaik di hidup ini buat hidup hidup saya berarti dan buat orang tua saya di sana bangga kepada saya. 
Apa yang sudah hilang dari saya pasti akan ada gantinya saat orang tersayang pergi yakinlah masih akan ada orang-orang baru yang akan menyayangi kita melewati ujian ini tidak bisa disepelekan kehilangan pergi memang meninggalkan luka yang mendalam hanya saya sendiri yang paling mengerti kesedihan melanjutkan hidup saya dengan lebih baik untuk meratapi semua yang telah terjadi di tempat pernah tidak ingin melanjutkan kuliah karena pikiran kacau lemah dan sudah patah semangat untuk menjalani hidup kedepannya tanpa sosok seorang ayah tapi mau jual lagi salah satu penyemangat saya sekarang adalah ibu saya yang sangat kuat dan tangguh menutupi kesedihannya karena Ibu tidak mau melihatkan kesedihannya di depan anak-anaknya penguat yang kedua ayah saya membelikan rumah untuk saya kuliah di masa hidupnya hal itulah yang membuat saya bangkit lagi dengan semangat untuk membuat kedua orang tua Saya bangga dengan hasil saya kalau ikut dari pikiran memang benar-benar tidak kuat menjalani ini semua namun jika jika hal ini terus berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak ada selesainya. Setiap orang yang meninggal akan disertai dengan adanya orang lain yang ditinggalkan, untuk setiap orangtua yang meninggal akan ada anak-anak yang ditinggalkan.
 Kematian dari seseorang yang kita kenal terlebih kita cintai, akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya. Apa lagi jika orang tersebut dekat dengan kita, orang yang dikasihi, maka akan ada masa dimana kita akan meratapi kepergian mereka dan merasakan kesedihan yang mendalam. Peristiwa kematian juga mempengaruhi proses perkembangan, hal ini dikarenakan kematian itu menimbulkan duka yang mendalam bagi remaja dan rasa duka itu menyebabkan munculnya penolakan, tidak mampu menerima kenyataan, perasaan bebas, putus asa, menangis, resah, marah, perasaan bersalah, merasa kehilangan, rindu, perasaan tidak rela. Krisis yang ditimbulkan akibat kehilangan orang tua memiliki dampak serius dalam tahapan perkembangan remaja. Masa remaja yang merupakan totidak penting dalam pembentukan identitas tentunya sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang yang dicintainya, dalam hal ini orang tua. Orang tua yang menanamkan nilai-nilai dasar, menyediakan kasih sayang, dukungan baik berupa moril maupun materil, menjadi role model bagi anaknya. Kematian orang tua menjadi peristiwa yang sangat berarti bagi remaja karena dengan demikian keluarganya tidak lagi utuh. Akan banyak perubahan dan penyesuaian yang terjadi. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan konflik dalam diri kita. 
Sempat merasa jatuh di saat melakukan kuliah di semester ini, dan teman-teman saya juga merasakan perubahan pada diri saya dikarenakan biasanya saya tidak pernah mengumpulkan tugas yang wakunya sedikit lama tidak seperti biasanya atau tidak seperti semester yang lalu dimana semangat yang aslinya utuh sudah tidak utuh semulanya, tidak mudah merelakan kepergian seorang yang kita cintai untuk pergi selamanya apalagi ini adalah ayah dan saya juga anaj perempuan yang sangat manja kepada ayah saya, andaikan saya tau umur ayah saya tidak akan saya berlebihan manja karena ketika kehilangan sangatlah berat, namun saya menguatkan diri saya karena saya masih mempuyai adik yang juga butuh kasih sayang dari kedua orang tua dan dari kakak-kakaknya dan juga dia masih membutuhkan bimbingan yang baik untuk kedepannya, hal itu sudah saya pikirkan karena saya tau kehilangan orang tua di masa umur yang masih belum bis berpikir dengan dewasa itu bisa merusak mental anak yang saya takutkan terjadi kepada adik saya. Dia masih membutuhkan kasik sayang yang tulus dan perhatian yang penuh untuk dirinya. 
Di akhir semester kemarin tepatnya disaat melaksanakan UAS kami satu kelas melakukan observasi di Batu Layang tepatnya di makam Sultan Syarif Abdurrahman Al-Qadrie, kemudian di Mempawah tepatnya di Keraton Amantubillah, kemudian kami melanjutkan liburan di Singkawang tepatnya di pantai Samudera Indah. Kami pergi kesana menggunakan Bus kecil, ketika sudah pulang saya mengerjakan tugas Observasi dengan menulis di kertas folio untuk menceritakan pengetahuan apa yang telah di dapat saat melaksanakan observasi Sejarah Islam Di Kalimantan Barat. 

HARAPAN DI SEMESTER YANG AKAN DATANG
 Harapan yang sangat besar di semester yang akan datang yaitu lebih mudah memahami keterangan dan bisa mendapatkan IPK yag lebih meningkat dari IPK sebelumnya, Semester baru perkuliahan biasanya pasti akan memberikan sebuah semangat baru bagi seorang mahasiswa. Mata kuliah baru akan menimbulkan rasa penasaran dan ingin segera mempelajarinya. Indeks prestasi semester sebelumnya juga akan menjadi pemacu untuk segera dapat memperbaikinya di semester selanjutnya. Semangat baru dan keinginan itu akan memunculkan harapan-harapan dan sebuah janji pada diri sendiri untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani masa kuliah dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat. Harapan tersebut mengkin juga akan berkembang menjadi pencapaian-pencapaian yang ingin dicapai di semester yang akan dijalani. 
1. Mengerjakan Tugas Dengan Baik
Harapan semester baru: di semester baru berjanji akan mengerjakan tugas dengan baik dan sunggung-sungguh, mencari referensi yang sesuai dan dapat dipercaya, dan jika ada yang belum jelas segera bertanya kepada dosen atau teman yang dianggap lebih bisa.
2. Memperhatikan Saat Menerima Pelajaran
Harapan di semester baru: akan memperhatikan saat dosen menjelaskan agar bisa memahami setiap materi yang diberikan dan bertanya jika ada hal-hal yang masih belum jelas. Sehingga pada saat ujian akhir semester tidak akan mengalami kesulitan.
Kenyataan: mengabaikan tugas yang batas waktu pengumpulannya masih lama dan pada akhirnya menggunakan “sistem kebut semalam” dan hasilnya tentu akan kurang memuaskan.
3. Mengatur Kegiatan Sehari-Hari
Harapan di semester baru: membuat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi agar hidup lebih teratur.
4. Peningkatan Prestasi Akademik
Hal ini pasti sudah tak asing lagi bagi mayoritas kalangan pelajar. Setiap individu tentu ingin mencapai target dalam meningkatkan prestasi akademiknya, agar hasil yang diraih bisa berbuah peningkatan. Berbagai siasat pun bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar. Atur porsi jam belajarmu secara terjadwal, kemudian manfaatkanlah waktu belajarmu seproduktif mungkin. Jagalah fokusmu pada hal yang sedang kamu pelajari itu, sehingga usahamu akan berbuah hasil yang maksimal.
5. Eksplorasi Diri Lebih Dalam
Diibaratkan gunung es dalam lautan. Masih banyak sekali potensi-potensi dalam diri tiap-tiap individu yang belum diketahui lebih dalam. Maka dari itu, dalam kesempatan baru inilah banyak di antara kalangan pelajar yang terus berusaha mengeksplorasi potensi diri mereka lebih dalam lagi. Menjadi pribadi yang berani dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru, tertantang serta berminat aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler sekolah, kamu bisa menggali potensi dirimu lebih mendetail lagi.
6. Lebih Bijaksana dalam Bersikap
Seiring naiknya tingkatan satuan pendidikan seorang pelajar, tentu setiap pelajar semakin dituntut untuk mendewasakan dirinya. Sering-seringlah mengintrospeksi dirimu sendiri, belajarlah dari kesalahan yang pernah kamu perbuat, pikirkanlah suatu hal sebelum bertindak dan mengambil keputusan, intinya sih kamu harus lebih bijaksana dalam menentukan sikap.

7. Kondisi Tubuh yang Selalu Sehat
Memiliki kesibukan belajar yang bisa disebut cukup padat tentu membuat para pelajar harus tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan segar. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah-buahan dan sayur-mayur, lalu hindarilah sejenis makanan cepat saji dan juga berpengawet. Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga yang teratur agar tubuh kita kian bugar.
8. Pola Hidup yang Lebih Terarah
Menjalani kehidupan belajar mengajar yang serba teratur dan terjadwal tentulah menjadi idaman seluruh pelajar. Karena itulah tujuannya, agar hidup menjadi lebih terarah.
Cukup Sekian Pembelajaran Pengalaman Dari Semester 3 
Dan Harapan untuk Semester 4

Kamis, 30 September 2021

Pengalaman dan Harapan di Semester II

Nama: Ardita Sukma
NIM: 12001186
Semester: III 

PENGALAMAN PERKULIAHAN SEMESTER II
 Pengalaman perkuliahan di semester yang lalu, sangat banyak hal yang dirasakan dari hal yang membahagiakan maupun hal yang sangat menyedihkan, yang bisa membuat saya sangat lemah melanjutkan lembaran hidup yang akan. Di sini saya akan menuliskan pengalaman saya dari awal perkuliahan semester lalu sampai akhir.
 Awal pertama kali saya masuk di semester dua saya mempunyai target bahwa saya harus bisa lebih semangat dari semester yang lalu dan mendapatkan IPK lebih tinggi dari semester sebelumya, jadi dengan semangatnya saya mengerjakan tugas tidak peduli waktu yang terpenting adalah mengumpulkan tugas di waktu yang awal dan jauh dari deadline. Tanpa perubahan semangat saya tidak pernah berkurang dan tetap melakukan kewajiban saya sebagai anak yaitu membantu keseharian orang tua dirumah, dan orang tua saya inilah penyemangat utama bagi saya dalam melakukan hal apapun. 
 Perkuliahan Online ini ada dua posisi yang pertama posisi Negative dan Positif selama pandemi ini masih ada kecil kemungkinan untuk kuliah tatap muka semua serba online oleh karna itu saya bisa memiliki waktu bersama orang tua dengan puas dan selalu di berikan arahan dan motivasi. Saya berharap cara pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi ini bisa dipahami semua pihak, karena tidak semua tempat daerah kami ini memiliki jaringan yang bagus dan 4G banyak teman saya ketika melakukan Google Meet, zoom dan cara pengumpulan tugasnya yang bermasalah dikarenakan jaringan yang tidak memadai. Cukup banyak keluhan dari teman-teman saya dengan keadaan seperti ini yang terus menerus tanpa ada pengurangan pasien Covid-19 yang mengakinatkan para pelajar dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA dan Mahasiswa. Apalagi angkatan 2020 yang tidak pernah merasakan kuliah tatap muka dan sampai sekarang pun masih dengan perkuliahan online.  
 Salah satu bentuk respon pemerintah Indonesia terhadap dampak wabah Coronavirus (COVID-19) terhadap dunia pendidikan adalah dengan mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ini seiring dengan ditutupnya sekolah-sekolah dan institusi pendidikan lainnya untuk mencegah menyebaran Coronavirus di Indonesia. Terkait pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus (ABK), Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah siswa berkebutuhan khusus terbanyak di bandingkan dengan provinsi lainnya. Namun, Jawa Timur merupakan provinsi yang sektor pendidikannya sangat terdampak akibat semakin luasnya penyebaran COVID-19, yang mana saat ini Provinsi Jawa Timur menduduki peringkat pertama dengan pasien COVID-19.

SUKA DAN DUKA 
Keluhan Saat Melakukan Kuliah Online
1. Kondisi Internet yang Berbeda-beda
Kendala ini pasti sering banget kamu rasakan saat sedang kuliah online. Kondisi internet di tiap daerah pastinya berbeda-beda. Untuk kamu yang tinggal di daerah perkotaan mungkin tidak terlalu masalah dengan hal ini, tapi untuk kamu yang tinggal di daerah yang masih minim akses internet pasti kendala ini mengganggu banget.
2. Kuliah Tidak Kondusif
Penggunaan berbagai macam aplikasi untuk kuliah online memang awalnya buat kamu bingung sendiri. Tidak jarang juga, dosennya sendiri ikutan bingung dengan pengoperasian aplikasi tersebut. Ditambah dengan kondisi rumah setiap mahasiswa pasti berbeda-beda yang menyebabkan suasana perkuliahan menjadi tidak kondusif.
3. Tugas Lebih Banyak Daripada Kuliah Biasa
Akibat sulit dan kurang mengertinya pengoperasian medianya, banyak dosen yang mengganti kuliahnya dengan memberikan mahasiswanya banyak tugas. Akibatnya jumlah tugas kuliahmu menumpuk dan tidak sebanding dengan pelaksanaan kuliahnya.
4. Perangkat yang Tidak Memadai
Perlu banget untuk diketahui kalau kondisi sosial ekonomi setiap mahasiswa pastinya berbeda-beda. Tidak semua mahasiswa mampu untuk membeli perangkat komputer atau laptop. Tidak semua perangkat juga mampu digunakan untuk menginstall aplikasi seperti Zoom atau Webex yang membutuhkan memori yang besar. Akibatnya, perkuliahan menggunakan media tersebut sulit untuk dilaksanakan.
5. Beberapa Dosen Tidak Kasih Feedback
Karena sulitnya proses komunikasi saat kuliah online, banyaknya tugas yang diberikan dosen tanpa adanya feedback. Hal ini seakan cuma formalitas semata bagi sebagian dosen, memberikan tugas, dikumpulkan, setelah itu diberikan tugas lagi tanpa adanya penjelasan mengenai tugas tersebut. Mahasiswa pun dianggap seakan-akan udah mengerti dan menguasai semua materinya.
Di sisi lain, kuliah secara online sebenernya punya banyak manfaat untuk kamu sebagai mahasiswa maupun untuk dosen sebagai penyelenggara perkuliahan.

MANFAAT KULIAH ONLINE
1. Bisa belajar teknologi
Mungkin media kuliah menggunakan Whatsapp udah sering kamu lakukan bukan cuma saat social distancing. Tapi, lain halnya dengan aplikasi seperti Zoom, atau Google Classroom yang masih jarang digunakan karena masih mengandalkan pertemuan tatap muka. Dengan adanya kuliah online ini, baik dosen atau kamu sebagai mahasiswa sama-sama belajar untuk menggunakan teknologi tersebut supaya kuliah online-mu berjalan dengan maksimal tanpa kendala.
2. Bisa dilakukan kapan pun dan di mana pun
Kuliah online bisa kamu lakukan kapan pun dan di mana pun. Kamu bisa melakukan kuliah online di tempat tidurmu, di depan rumahmu, atau di mana pun tempatnya. Waktu perkuliahannya pun fleksibel sesuai kesepakatan antara mahasiswa dengan dosennya. Tapi, kamu tetap harus ingat akan kesopanan terhadap dosen dan teman-teman.
3. Tidak perlu berdandan rapi
Biasanya kalau kamu hendak pergi kuliah seperti biasanya kamu akan sibuk dengan baju apa yang akan kamu pakai, dan juga sibuk berdandan. Tapi, saat kuliah online kamu tidak perlu melakukan hal tersebut, karena saat kuliah online orang-orang tidak akan menyadari kamu udah mandi atau belum, juga apakah kamu udah dandan atau belum.
4. Hemat
Untuk kamu yang melakukan kuliah online menggunakan kuota pulsa, hemat adalah kebohongan besar karena pengeluaranmu untuk membeli pulsa jadi besar dari biasanya. Tapi, bila kamu menghitung dari aspek yang lain sesungguhnya disitu letak hematnya. Saat kuliah biasa pasti kamu memerlukan biaya untuk transportasi, makan siang, dan hal-hal tidak terduga lainnya. Dengan adanya kuliah online, kamu cuma perlu mengeluarkan biaya untuk beli kuota aja, tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi dan uang makan karena untuk makan kamu bisa ambil sendiri di dapur rumahmu.

APLIKASI YANG SERING DIGUNAKAN
1. Whatsapp
Aplikasi pesan instan yang satu ini udah cukup populer di semua kalangan. Tidak cuma kalangan pekerja aja, Whatsapp juga cukup penting dalam sistem komunikasi perkuliahan mahasiswa saat melakukan kuliah secara online. Dengan aplikasi Whatsapp, kamu bisa berkoordinasi dengan teman kuliahmu untuk berkirim pesan teks, foto, atau melakukan video call hingga empat orang sekaligus secara bersamaan. Kamu juga bisa manfaatkan aplikasi ini untuk berkoordinasi juga dengan dosen-dosenmu.
2. Slack
Slack mempunyai fungsi yang mirip-mirip dengan Whatsapp, perbedaannya Slack memiliki fitur yang lebih kompleks dan lengkap. Tidak cuma memiliki fitur video call aja, Slack juga memiliki fitur lain seperti berbagi file, melakukan pengiriman pesan, melihat proses kinerja dalam menjalankan suatu proyek, dan lain-lain. Slack juga didesain untuk mengakomodir kebutuhan komunikasi di dalam suatu manajemen. Semua fitur Slack ini bisa membantu kamu saat melakukan kuliah di rumah, kamu tidak harus bertatap muka dengan dosen atau teman-temanmu.
3. Google Hangouts Meet
Google Meeting merupakan bagian dari fitur Google Hangouts yang bisa memberikan fasilitas video conference hingga 250 peserta secara live. Aplikasi ini bisa membantu kamu saat sedang melakukan kuliah secara online.
4. Google Classroom
Google Classroom adalah suatu aplikasi dari Google untuk menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Banyak mahasiswa dan dosen menggunakan aplikasi ini saat mereka mengadakan kuliah secara online.




TIPS KULIAH ONLINE EFEKTIF
1. Carilah Tempat yang Nyaman
Namanya juga kuliah di rumah, pasti ada aja kendala yang kamu alami saat melakukannya. Mulai dari tiba-tiba ibumu memanggil, suara kendaraan atau suara berisik dari luar rumah, sampai hal-hal lain yang bisa mengganggu kuliahmu yang akhirnya kamu tidak bisa berkonsentrasi. Maka dari itu, carilah tempat yang nyaman di rumahmu agar memudahkan kamu untuk berkonsentrasi saat sedang kuliah.
2. Perhatikan Materi Kuliah Dengan Baik 
Kuliah di rumah bukan berarti juga kamu bisa seenaknya sendiri dalam perkuliahan. Baik kuliah biasa ataupun kuliah secara online di rumah, kamu harus perhatikan materi kuliah yang disampaikan oleh dosenmu. Tidak cuma itu, kamu juga harus fokus pada perkuliahannya agar kuliah secara. online-mu berjalan efektif.
3. Catat Poin Penting Dari Materi Perkuliahan
Tidak cuma memperhatikan aja, kamu juga harus mencatat poin-poin penting dari materi perkuliahan yang dijelaskan oleh dosenmu. Meskipun kamu kuliah di rumah, usahakan untuk tetap aktif dalam kuliah secara online dan aktif bertanya untuk materi yang tidak kamu mengerti.
4. Buat Reminder Jadwal Kuliah
Kuliah di rumah bukan berarti kamu bisa bermalas-malasan dan lupa akan kewajibanmu sebagai mahasiswa, ya! Kamu harus mengingat dan mencatat jadwal kuliah secara online yang udah disepakati oleh dosenmu. Biasanya, setiap perkuliahan online dosen akan mewajibkan mahasiswanya untuk absensi agar bisa dilihat kehadiranmu dalam perkuliahannya. Jadi, jangan menganggapnya sepele, kalau kamu menyepelekannya bisa-bisa kamu akan dapat teguran atau dianggap tidak hadir oleh dosenmu.
5. Disiplin Waktu Dalam Mengumpulkan Tugas
Selain kamu harus mengecek jadwal kuliah secara online-mu, kamu juga harus mencatat jadwal pengumpulan tugas yang diberikan oleh dosenmu. Biasanya, saat kamu melakukan kuliah secara online, kamu harus tepat waktu dalam mengumpulkan tugas tersebut. Tidak ada toleransi saat kamu telat mengumpulkan tugas, karena semuanya tercatat secara online.


Semua yang saya tulis dari pengalaman saya.
 Masyarakat melakukan berbagai aktivitas secara online dan menghindari berbagai kegiatan yang dapat menimbulkan kerumunan. Hingga saat ini, pemerintah masih terus menghimbau masyarakat untuk melakukan social distancing dan juga himbauan untuk di rumah saja serta menerapkan protokol kesehatan yang baik saat beraktivitas di dalam ataupun diluar rumah. Hal tersebut tentu saja membuat beberapa kegiatan harus dilakukan dari rumah salah satunya yaitu kegiatan perkuliahan. Sudah banyak kampus yang menerapkan metode kuliah jarak jauh (kuliah online) karena metode ini merupakan salah satu cara yang efektif agar kegiatan perkuliahan dapat terus berlanjut. Beberapa aplikasi yang biasa digunakan untuk melaksanakan kegiatan perkuliahan online Dalam berlangsungnya kuliah online, tentu saja banyak pengalaman yang berkesan baik suka maupun duka. Karena sebelum adanya pandemi Covid-19, perkuliahan biasa diadakan secara tatap muka dan tiba tiba harus dilakukan secara online. Banyak hal baru yang tentu saja baru ditemukan baik oleh mahasiswa maupun dosen atau pengajar saat kuliah online diadakan. 
 Pengalaman yang pertama yaitu saat kondisi jaringan internet bermasalah. Kondisi jaringan internet yang berbeda beda di setiap daerah sangat mempengaruhi berlangsungnya perkuliahan. Untuk mahasiswa yang tinggal di daerah perkotaan tentu tidak akan terlalu bermasalah dengan jaringan internet, namun untuk mahasiswa yang tinggal di daerah pedesaan terkadang cukup kesulitan untuk menemukan jaringan yang bagus sehingga membuat kuliah online terganggu. Selanjutnya yaitu kuliah online ini dapat dilakukan dimana pun kita ingin. Tidak seperti saat kuliah offline atau tatap muka yang mengharuskan mahasiswa hadir di dalam kelas, kuliah online dapat dilakukan mahasiswa dimana saja baik di dalam ataupun di luar rumah. Karena tempat yang cukup nyaman dan tenang dapat membuat perkuliahan berjalan dengan lebih maksimal. 
Saat kuliah online berlangsung, tidak jarang dosen atau pengisi materi meminta mahasiswa untuk menyalakan kamera pada gadget yang digunakan saat perkuliahan berlangsung. Namun pada kenyataannya, pasti ada beberapa mahasiswa yang tetap saja tidak mau menyalakan kamera dengan alasan kamera laptop atau gadget yang digunakan sedang bermasalah. Dan yang terakhir yaitu kuliah online dapat melatih dan mengasah kreativitas mahasiswa. Tidak jarang mahasiswa diberi tugas dimana tugas tersebut sangat memerlukan kreativitas contohnya seperti saat diberi tugas untuk membuat video dengan jangka waktu yang sudah ditentukan oleh dosen. Dalam pembuatan dan produksi video tersebut, tentu saja sangat diperlukan ide-ide yang bagus dan kreativitas agar video yang telah dibuat dapat terlihat menarik dan hasilnya maksimal sehingga enak untuk dilihat. Kondisi saat ini yang semakin mengkhawatirkan membuat kampus membuat langkah besar dengan memperpanjang perkuliahan secara daring. Mahasiswa pun diberikan berbagai cara untuk tetap berkuliah dan mendapat ilmu sebagaimana mestinya.
Banyak keluhan dari teman-teman saya mengenai perkulihan daring ini, Mulai adanya kebosanan dengan sistem ini, banyaknya tugas yang diberikan dosen, dan adanya kerinduan untuk berjumpa dengan kawan-kawan serta ingin merasakan kuliah tatap muka yang menurut mereka sangat membantu dalam memahami ilmu secara efektif. Tambahnya, yang lebih membingungkan lagi, kadang-kadang tugas diberikan sudah melebihi kapasitas. “Belum siap tugas yang satu, saya sudah mendapatkan tugas yang lain, itu belum lagi tugas saya di rumah. Di rumah saya harus disiplin membagi waktu antara membuat tugas perkuliahan dan membantu pekerjaan orang tua di rumah,” tandasnya. PANDEMI Corona telah mengubah semua sendi kehidupan. Semua aktivitas dilakukan secara online, karena adanya larangan keluar rumah guna memutus mata rantai penyebaran virus yang telah menelan banyak korban. Konsep pendidikan juga berubah, tadinya proses belajar mengajar dilakukan secara tatap muka, sekarang menggunakan berbagai aplikasi jejaring sosial. Dalam beberapa diskusi, banyak pemerhati pendidikan menyebutkan kuliah daring memang tidak efektif, selain membutuhkan biaya banyak bagi mahasiswa. Namun, di tengah pandemi Covid-19 yang menghentikan kuliah tatap muka sementara waktu, pil pahit ini harus ditelan bersama. Tak hanya bagi mahasiswa, dosen pun tidak punya banyak pilihan. Tentu saja terdapat perbedaan antara kuliah langsung dengan daring, dimana kuliah langsung jauh lebih terkondisikan situasinya karena berada di ruangan yang sama, namun kuliah daring saya rasa juga cukup efektif untuk melakukan proses perkuliahan mengingat situasi yang dihadapi saat ini. 

Pengalaman Semester II Akhir
 Saya kehilangan ayah saya untuk selamanya. Jika boleh jujur rasanya tak pernah ada yang namanya benar-benar siap menghadapi kenyataan saat orang tua kita akhirnya pergi untuk selamanya. Kalau boleh memilih, kita pasti ingin bisa terus bersama orang tua kita sampai akhir hayat. Hanya saja hidup ini sesungguhnya bukan milik kita.Saat takdir berkata lain, mau tak mau kita harus menerimanya. Ketika orang tua akhirnya berpulang, rasa sedih dan duka lara pasti menyergap. Hidup pun rasanya tak sama lagi. Ada ruang di hati yang kosong dan hampa. Kita baru menyadari betapa berharganya sosok mereka setelah kita merasakan kehilangan. Bersedihlah Jika Itu Bisa Mengurangi DukamuHal yang lumrah jika kita bersedih setelah kehilangan orang yang paling berharga dalam hidup kita. Kesedihan itu pun tak bisa kita hindari begitu saja, yang perlu kita lakukan adalah melepaskannya.
 Tanpa kehadiran orang tua lagi di sisimu, hidup jadi terasa berbeda. Mungkin jadi terasa lebih berat untukmu. Hal-hal yang tadinya begitu mudah kamu lakukan kini terasa lebih berat dari biasanya. Tapi kamu pasti masih bisa meneruskan hidupmu, kan? Kamu wanita yang kuat, Ladies. Kenyataan bahwa orang tuamu harus lebih dulu berpulang merupakan bentuk ujian tersendiri, dan itu terjadi karena Sang Penggenggam Kehidupan yakin kamu bisa melewati ujian ini karena kamu kuat. Buat Mereka Bangga di Sana dengan KedewasaanmuKamu masih punya tugas di kehidupan ini. Masih ada banyak pekerjaan dan tanggung jawab yang harus kamu selesaikan saat ini. Lanjutkan hidupmu sebaik mungkin. Lakukan yang terbaik di hidupmu. Buatmu hidupmu berarti dan buat orang tuamu di sana bangga padamu.
 Apa yang sudah hilang darimu pasti akan ada gantinya. Saat orang tersayangmu pergi, yakinlah masih akan ada orang-orang baru yang akan menyayangimu. Melewati ujian ini tak bisa disepelekan. Kehilangan pergi memang meninggalkan luka yang dalam. Hanya kamu sendiri yang paling mengerti kesedihan dan duka itu. Tapi kamu juga selalu punya pilihan dalam hidupmu, mau terus melanjutkan hidupmu dengan lebih baik atau meratapi semua yang telah terjadi. Sempat pernah tidak ingin melanjutkan kuliah karena pikiran kacau, lemah dan sudah patah semangat untuk menjalani hidup kedepnnya tanpa sosok seorang ayah, tapi mau gimana lagi salah satu penyemangat saya sekarang adalah ibu saya yang sangat kuat dan tangguh menutupi kesedihannya karena ibu tidak mau melihatkan kesedihan di depan anak-anaknya, penguat yang kedua ayah saya membelikan rumah untuk saya kuliah dimasa hidupnya. Hal itulah yang membuat saya bangkit lagi dengan semangat untuk membuat kedua orang tua saya bangga dengan hasil saya, kalau ikut dari pikiran memang benar-benar tidak kuat menjalani ini semua, namun jika hal ini terus berlarut-larut dalam kesedihan juga tidak ada selesainya. 
 Setiap orang yang meninggal akan disertai dengan adanya orang lain yang ditinggalkan, untuk setiap orangtua yang meninggal akan ada anak-anak yang ditinggalkan. Kematian dari seseorang yang kita kenal terlebih kita cintai, akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan selanjutnya. Apa lagi jika orang tersebut dekat dengan kita, orang yang dikasihi, maka akan ada masa dimana kita akan meratapi kepergian mereka dan merasakan kesedihan yang mendalam. Peristiwa kematian juga mempengaruhi proses perkembangan, hal ini dikarenakan kematian itu menimbulkan duka yang mendalam bagi remaja dan rasa duka itu menyebabkan munculnya penolakan, tidak mampu menerima kenyataan, perasaan bebas, putus asa, menangis, resah, marah, perasaan bersalah, merasa kehilangan, rindu, perasaan tidak rela. Adapun faktor yang menyebabkan rasa duka yang dialami subjek yaitu hubungan individu dengan almarhum, proses kematian, jenis kelamin orang yang ditinggalkan, latar belakang keluarga, dan dukungan sosial. Kematian salah satu atau ke dua orangtua akan menyisakan luka yang mendalam bagi remaja. Bahkan tidak jarang remaja mengalami shock dan sangat terpukul. Krisis yang ditimbulkan akibat kehilangan orang tua memiliki dampak serius dalam tahapan perkembangan remaja. Masa remaja yang merupakan totidak penting dalam pembentukan identitas tentunya sangat membutuhkan dukungan dari orang-orang yang dicintainya, dalam hal ini orang tua. Orang tua yang menanamkan nilai-nilai dasar, menyediakan kasih sayang, dukungan baik berupa moril maupun materil, menjadi role model bagi anaknya. Kematian orang tua menjadi peristiwa yang sangat berarti bagi remaja karena dengan demikian keluarganya tidak lagi utuh. Akan banyak perubahan dan penyesuaian yang terjadi. Hal ini juga tidak menutup kemungkinan dapat menimbulkan konflik dalam diri remaja. 

HARAPAN DI SEMESTER YANG AKAN DATANG
 Harapan yang sangat besar di semester yang akan datang yaitu lebih mudah memahami keterangan dan bisa mendapatkan IPK yag lebih meningkat dari IPK sebelumnya, Semester baru perkuliahan biasanya pasti akan memberikan sebuah semangat baru bagi seorang mahasiswa. Mata kuliah baru akan menimbulkan rasa penasaran dan ingin segera mempelajarinya. Indeks prestasi semester sebelumnya juga akan menjadi pemacu untuk segera dapat memperbaikinya di semester selanjutnya. Semangat baru dan keinginan itu akan memunculkan harapan-harapan dan sebuah janji pada diri sendiri untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani masa kuliah dan mengurangi kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat. Harapan tersebut mengkin juga akan berkembang menjadi pencapaian-pencapaian yang ingin dicapai di semester yang akan dijalani. 
1. Mengerjakan Tugas Dengan Baik
Harapan semester baru: di semester baru berjanji akan mengerjakan tugas dengan baik dan sunggung-sungguh, mencari referensi yang sesuai dan dapat dipercaya, dan jika ada yang belum jelas segera bertanya kepada dosen atau teman yang dianggap lebih bisa.
2. Memperhatikan Saat Menerima Pelajaran
Harapan di semester baru: akan memperhatikan saat dosen menjelaskan agar bisa memahami setiap materi yang diberikan dan bertanya jika ada hal-hal yang masih belum jelas. Sehingga pada saat ujian akhir semester tidak akan mengalami kesulitan.
Kenyataan: mengabaikan tugas yang batas waktu pengumpulannya masih lama dan pada akhirnya menggunakan “sistem kebut semalam” dan hasilnya tentu akan kurang memuaskan.
3. Mengatur Kegiatan Sehari-Hari
Harapan di semester baru: membuat jadwal kegiatan sehari-hari mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi agar hidup lebih teratur.
4. Peningkatan Prestasi Akademik
Hal ini pasti sudah tak asing lagi bagi mayoritas kalangan pelajar. Setiap individu tentu ingin mencapai target dalam meningkatkan prestasi akademiknya, agar hasil yang diraih bisa berbuah peningkatan. Berbagai siasat pun bisa dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas belajar. Atur porsi jam belajarmu secara terjadwal, kemudian manfaatkanlah waktu belajarmu seproduktif mungkin. Jagalah fokusmu pada hal yang sedang kamu pelajari itu, sehingga usahamu akan berbuah hasil yang maksimal.
5. Eksplorasi Diri Lebih Dalam
Diibaratkan gunung es dalam lautan. Masih banyak sekali potensi-potensi dalam diri tiap-tiap individu yang belum diketahui lebih dalam. Maka dari itu, dalam kesempatan baru inilah banyak di antara kalangan pelajar yang terus berusaha mengeksplorasi potensi diri mereka lebih dalam lagi. Menjadi pribadi yang berani dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru, tertantang serta berminat aktif dalam mengikuti kegiatan organisasi maupun ekstrakurikuler sekolah, kamu bisa menggali potensi dirimu lebih mendetail lagi.
6. Lebih Bijaksana dalam Bersikap
Seiring naiknya tingkatan satuan pendidikan seorang pelajar, tentu setiap pelajar semakin dituntut untuk mendewasakan dirinya. Sering-seringlah mengintrospeksi dirimu sendiri, belajarlah dari kesalahan yang pernah kamu perbuat, pikirkanlah suatu hal sebelum bertindak dan mengambil keputusan, intinya sih kamu harus lebih bijaksana dalam menentukan sikap.
7. Kondisi Tubuh yang Selalu Sehat
Memiliki kesibukan belajar yang bisa disebut cukup padat tentu membuat para pelajar harus tetap menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat dan segar. Cara yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi seperti buah-buahan dan sayur-mayur, lalu hindarilah sejenis makanan cepat saji dan juga berpengawet. Jangan lupa untuk tetap melakukan olahraga yang teratur agar tubuhmu kian bugar.


8. Pola Hidup yang Lebih Terarah
Menjalani kehidupan belajar mengajar yang serba teratur dan terjadwal tentulah menjadi idaman seluruh pelajar. Karena itulah tujuannya, agar hidup menjadi lebih terarah.
Cukup Sekian Pembelajaran Pengalaman Dari Semester II

Senin, 16 November 2020

Analisis Bahasa Berdasarkan PUEBI

Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh...🙏🏻
Bismillahirrahmanirrahim...
Selamat datang di blog saya, tugas kali ini saya akan menganalisis dengan produk kecantikan saya sendiri yaitu "SERUM SCARLETT " 
Ke-1
ANALISIS pada produk tersebut terdapat penggunaan Bahasa Asing salah satunya yaitu "ACTIVE INGREDIENT & HOW TO USE"
Berdasarkan PUEBI penulisan tersebut kurang tepat karena penduduk Indonesia juga menggunakan produk kecantikan tersebut jika ada yang tidak bisa memahami akan bahasa tersebut dan tidak ada alat komunikasi untuk bertanya sebaiknya di produk tersebut juga harus menggunakan Bahasa Indonesia salah satunya yaitu "BAHAN AKTIF & CARA PENGGUNAAN".

Ke-2
Analis pada produk ini terdapat penggunaan bahasa asing sedangkan PT nya berada di negara Indonesia mengapa tidak menggunakan bahasa Indonesia saja jika seperti ini lama kelamaan bahasa Indonesia, bahasa negara kita ini semakin hilang banyak yang kurang paham dengan bahasa negara nya sendiri yaitu bahasa Indonesia dan lebih mahir dengan bahasa manca negara seperti bahasa asing yang ada di produk yang sedang saya analisis ini.
Sekian dari ke-2 produk ANALISIS Bahasa PUEBI dari saya, semoga bermanfaat, wasallam Alaikum warahmatullahi wa barakatuh...🙏🏻

PENGALAMAN PERKULIAHAN SEMESTER 5 ARDITA SUKMA 12001186

PENGALAMAN SEMESTER 5 Nama : Ardita Sukma NIM : 12001186 Semester : XI Enam Bismillahirahmannirrahim Assalamu’alaikum warahmatullah Waba...